Menurut cerita sejarah, Nian diyakini memiliki perwujudan banteng dengan kepala singa.
Dan, konon katanya hewan tersebut sangat takut dengan tiga hal diantaranya api, suara bising, dan warna merah.
Berhasil mengalahkan Nian dengan tiga hal tersebut, hingga kini warna merah dianggap sebagai bentuk keberuntungan pada perayaan Imlek.
Alhasil, hingga saat ini lentera merah yang digantung pada perayaan Imlek diyakini dapat menjadi penangkal nasib buruk.
“Biasanya lentera merah digantung di depan pintu pada hari raya Imlek untuk menangkal nasib buruk,” ujar Karen Katz, penulis buku bergambar My First Chinese New Year yang terbit pada 2012.
Selain itu, berbagai pernak pernik berwarna merah semua tak lepas dari usaha untuk mengusir Nian atau monster yang pada saat ini dilambangkan sebagai nasib buruk.
Sementara itu melansir informasi dari Tribunnews.com, warna merah merupakan lambang keberuntungan.
Ya, warna merah dan emas pada perayaan Imlek diyakini dapat mewakili banyak hal positif seperti kebahagiaan, keindahan, vitalitas, keberuntungan, kesuksesan, dan keberuntungan.
(*)
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |