Grid.ID - Setahun lebih Indonesia dirundung masalah ekonomi akibat pandemi global covid-19.
Sudah saatnya kita berbenah, tak hanya bagi para angkatan kerja tapi juga kalian yang masih remaja!
Ada banyak cara untuk mengubah keadaan finansial di antaranya yaitu dengan pintar mengatur keuangan atau menjadi wirausahawan/entrepreneur muda.
Sampai saat ini, pemerintah Indonesia secara konsisten telah mengeluarkan berbagai kebijakan dengan tujuan untuk meringankan sektor usaha akibat COVID-19.
Oleh karena itu, munculnya banyak entrepreneur muda memiliki peranan penting dalam memulihkan laju perekonomian nasional akibat pandemi.
Berangkat dari hal tersebut, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli bekerja sama dengan BTPN Jenius, CewekBanget.id dan HAI Online baru-baru ini menyelenggarakan webinar Youth Talks dengan judul Earn Hard, Plan Hard.
Kegiatan ini sekaligus merupakan rangkaian event tahunan Global Money Week, yang diperingati setiap bulan Maret dan pelaksanaan tahun ini bertema Take Care of Yourself, Take Care of Your Money.
Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli secara aktif dan konsisten mendukung penuh program tahunan ini sejak tahun 2013.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi untuk menciptakan generasi yang cerdas secara finansial serta mampu mengasah bakat entrepreneurship, sehingga dalam tujuan jangka panjang mampu membantu menciptakan perekonomian negara yang lebih baik,” ujar Fitri Estiwardani, Perwakilan Yayasan Allianz Peduli.
Turut hadir membuka acara dan mendukung penuh kegiatan ini, Ibu Kristrianti Puji Rahayu, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan mengatakan, "Dalam rangka mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan serta memperkuat UMKM, milenial sebagai agent of change dapat menjadi duta literasi dan mengakses berbagai inovasi produk keuangan untuk mengembangkan bisnisnya."
Baca Juga: EKSKLUSIF: Rano Karno Sebut Gajinya Jaga Warung Hanya 50 Ribu Per Hari
Dalam acara ini, Digital and Growth Consultant, Jonathan End menyebutkan pentingnya saving dan proteksi keuangan bagi diri kita, "Mencari pemasukan itu penting, tapi jangan lupa juga mengelola keuangan dengan baik agar uangnya tidak habis. Tingkatkan pemasukan kamu dari side hustle dan bisnis kecil-kecilan, jangan lupa persiapkan dulu dana darurat dan asuransi buat jaga-jaga, sehingga kita bisa lebih nyaman menabung dan investasi," jelas Jonathan End.
Proteksi dan saving yang merupakan dari mengatur keuangan, dapat mengantarkan kita menjadi seorang entrepreneur muda.
Sebab, entrepreneur harus memiliki kemampuan pengaturan keuangan yang baik. Dengan kata lain, mulai atur keuangan sebelum menjadi seorang entrepreneur.
Pebisnis muda yang juga hadir dalam acara ini, Wirda Mansyur, mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu disiapkan jika kita ingin menjadi entrepreneur muda.
"Menjadi seorang pengusaha itu sebenarnya tentang mindset, jadi harus mempunyai mindset yang seluas luasnya, seterbuka terbukanya, mau belajar terus dan willing untuk melakukan perubahan dan pantang mundur jadi semangat terus kedepan, pikirannya tentang kedepannya terus."
Berbicara mengenai entrepreneurship, sejak tahun 2018, Allianz memfasilitasi generasi milenial yang ingin membangun kemampuan entrepreneurship melalui program rekrutmen LifeChanger.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah strategis untuk mengantisipasi dan mengoptimalkan pertumbuhan pasar di masa depan.
Salah satu perwakilan Allianz LifeChanger, Haffi Achdiputra, mengingatkan kaum muda untuk enggak berhenti belajar khususnya soal literasi keuangan.
“Di masa pandemi ini, semua orang menghadapi berbagai tantangan baru dalam kehidupan, tak terkecuali generasi milenial dalam hal kesempatan berkarir. Melalui program LifeChanger para generasi muda tidak hanya dapat mengembangkan potensi diri sendiri sebagai seorang entrepreneur, tapi juga membawa perubahan yang baik untuk orang lain,” ujar Ratna Juwita Hasibuan, Business Development for Millennials Allianz Indonesia.
Satu hal lagi yang tidak boleh remaja lewatkan adalah pentingnya menabung sejak dini.
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |