Penderita anoreksia sering menolak untuk makan, membatasi makan, menghindari situasi sosial yang memungkinkan ia untuk makan, dan bahkan terobsesi menghitung jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuhnya.
Pada penderita anoreksia yang parah, tubuhnya terlihat sangat kurus hingga tulang-tulangnya terlihat menonjol.
Anoreksia sangat berbahaya karena dapat mengancam nyawa penderitanya akibat kurang nutrisi dan rusaknya organ-organ tubuh.
Tak hanya itu, gangguan makan ini juga rentan menyebabkan komplikasi lainnya seperti:
- Anemia
- Masalah jantung, seperti prolaps katup mitral, irama jantung yang tidak normal, atau gagal jantung
- Keropos tulang (osteoporosis) hingga meningkatkan risiko patah tulang
- Kehilangan otot
- Pada wanita, tidak ada periode haid
- Pada pria, testosteron menurun
- Masalah pencernaan, seperti sembelit, perut kembung atau mual
- Kelainan elektrolit, seperti kalium darah rendah, natrium dan klorida
- Masalah ginjal
Selain komplikasi fisik, penderita anoreksia juga berpotensi memiliki gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan mood, hingga melukai diri sendiri dan memiliki keinginan bunuh diri.
Mengingat betapa seriusnya gangguan makan anoreksia, orangtua diharapkan dapat memerhatikan gejala-gejalanya sebab penyakit ini rentan dialami anak-anak terutama usia remaja.
Berikut adalah gejala-gejala gangguan makan anoreksia yang dikutip dari Kompas.com:
Source | : | Kompas.com,Evening Standard |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |