Grid.ID - Seorang anak dilarikan ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri di kamarnya.
Orang tua bocah itu mengira selama ini anaknya mengurung diri di kamar karena sibuk belajar online.
Tapi betapa kagetnya mereka saat mengetahui anaknya ternyata malah melakukan hal lain bahkan ia hanya tidur 2 jam sehari.
Hal ini menjadi pelajaran betapa petingnya pendampingan orang tua dalam menemani anak.
Termasuk memantau dan mengawasi proses belajar anak-anak di rumah.
Untuk memastikan mereka benar-benar mengikuti pembelajaran online, juga kegiatan lain mereka.
Sebuah peristiwa memilukan terjadi di China saat orangtua seorang bocah 15 tahun 'kecolongan' anak mereka yang ternyata terus bermain game bukannya mengikutip pembelajaran online.
Melansir Oddity Central via Intisari-Online.com, Sabtu (24/7/2021), seorang bocah di China berusia 15 tahun dilarikan ke rumah sakit pada bulan Maret setelah pingsan di rumahnya di kota Nanning.
Dia dilaporkan menderita stroke yang membuat lengan kirinya lumpuh.
Hal itu terjadi setelah dia menghabiskan sebulan terakhir bermain game dan tidur hanya dua jam semalam.
Bocah kelas 9 yang diidentifikasi sebagai Xiaobin di media, telah terkurung di rumahnya sejak Februari karena penguncian pandemi Covid-19 di China.
Kebaisaan buruk Xiaobin yang terus menerus bermain game, begadang hingga hanya tidur 2 jam semalam itu tidak diketahui orangtuanya.
Orangtua bocah ini hanya tahu putranya berada di kamar untuk mengikuti kelas online.
Mereka mengatakan kepada dokter bahwa anaknya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya, dengan dalih mengambil kelas online, tetapi mereka kemudian mengetahui bahwa dia sebenarnya menghabiskan hari-harinya dan sebagian besar malamnya bermain video game.
Sayangnya, hal itu diketahui terlambat setelah sang anak mengalami stroke.
Menurut para ahli medis di Rumah Sakit Jiangbin, itu adalah penyebab utama stroke anak itu yang tidak biasa, yang membuatnya lumpuh lengan dan tangan.
“Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, ”kata ibu Xiaobin.
“Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari," lanjutnya.
Setelah pingsan di rumahnya, Xiaobin dilarikan ke rumah sakit tempat CT scan mengungkapkan bahwa ia menderita stroke.
Li, seorang spesialis otak di rumah sakit, mengatakan kepada wartawan bahwa kondisinya, yang sangat tidak biasa pada usia yang sangat muda, kemungkinan besar disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat yang telah dijalaninya selama sebulan terakhir.
“Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak di sekolah.
"Orang tua juga terlalu menoleransi perilakunya, ”kata Dr. Li.
"Kurangnya nutrisi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," imbuhnya.
Sementara itu, Xiaobin telah menjalani perawatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiangbin sejak Maret.
Namun, dokter mengatakan sulit untuk mengatakan apakah ia akan pulih sepenuhnya, atau bahkan mendapatkan kembali sensasi di lengan dan tangan kirinya.(*)
(*)
Artikel ini telah tayang di Wiken.ID dengan judul Selalu Mengurung Diri di Kamar dan Disangka Ikut Kelas Online Selama Pendemi, Tak Taunya Sang Anak Ditemukan dengan Kondisi Memilukan
Source | : | Wiken.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |