"Setidaknya kami sudah pasti mengantongi perak, tetapi kami akan mencoba untuk mendapatkan emas," kata Chen, dikutip dari BWF Badminton.
"Rival kami adalah pasangan Indonesia yang terkenal itu, mereka sangat kuat."
"Selalu ada menang dan kalah, tetapi kami akan melakukan yang terbaik," ucap Chen yang bersama Jia merupakan pasangan unggulan kedua pada Olimpiade Tokyo 2020.
Di sisi lain, Apriyani Rahayu juga menegaskan bahwa dia tak ingin berpuas diri dulu hanya karena sudah berhasil menjadi pemain ganda putri pertama dari Indonesia yang lolos ke final Olimpiade.
Pemain 23 tahun itu bertekad untuk memenangkan pertarungan bersama Greysia Polii demi memperoleh emas Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya belum ingin puas dulu. Kami harus bertanding untuk emas," ujar Apriyani.
Mengutip data dari BWF Tournament Software, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan sudah saling berhadapan sembilan kali.
Dari sembilan duel itu, Chen/Jia lebih dominan atas Greysia/Apriyani.
Tercatat, mereka sudah enam kali menaklukkan Greysia/Apriyani, termasuk pada pertemuan terakhir mereka yang terjadi babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019.
Berdasarkan jadwal, pertandingan final ganda putri antara Chen/Jia dan Greysia/Apriyani akan berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza pada Senin (2/8/2021).
Adapun laga perebutan medali perunggu akan mempertemukan sesama wakil Korea Selatan yakni Lee So-hee/Shin Seung-chan dan Kim So-yeong/Kong Hee-yong pada hari yang sama.
Greysia Polii lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987 sering dipanggil dengan nama Greys.
Putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi ini mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008.
Apriyani Rahayu lahir di Konawe, 29 April 1998.
Di level senior, dia menjadi pebulutangkis spesialis ganda putri.
Ia merupakan peraih medali perunggu ganda putri Kejuaraan Dunia 2018 di Tiongkok serta Asian Games 2018 di Jakarta.
Source | : | wikipedia,BolaSport.com |
Penulis | : | Popi |
Editor | : | Popi |