Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Baru-baru ini, media digemparkan dengan adanya kabar 500 domba mati secara tiba-tiba.
Mengutip dari Oddity Central, 500 domba tersebut dilaporkan mati bebarengan pada Senin (9/8/2021).
Kala itu, Nikolay Levanov, pemilik ratusan domba yang tinggal di Desa Tambovka mendapat telepon mengejutkan dari penggembalanya.
Rupanya, karyawan yang menggembala dombanya itu menyampaikan informasi bahwa ratusan hewan ternak milik Levanov mati.
Bahkan, 500 domba tersebut mati tergeletak di tengah-tengah padang rumput yang hijau.
Potret mengejutkan tersebut tentu membuat publik bertanya-tanya perihal penyebab kematian 500 domba secara tiba-tiba.
Padahal, seluruh domba nampak hidup sejahtera di tengah-tengah padang rumput yang asri dan sejuk di sekitar gunung di Ninotsminda, Georgia Selatan.
Setelah dikulik oleh Levanov, pihak penggembala yang menghubunginya itu mengatakan penyebab kematian dombanya karena hal tak wajar.
Secara mendadak, 500 domba tersebut langsung mati hanya dengan satu sambaran petir ketika seluruh hewan ternak tersebut sedang berada di padang rumput.
Beruntungnya, penggembala yang menghubungi Levanov hanya pingsan ketika petir menyambar, lalu terbangun kembali.
Mengetahui kejadian tersebut, Levanov menyadari kerugian yang dialaminya pastilah tidak sedikit.
Alhasil, Levanov bersama pemilik domba lainnya meminta ganti rugi kepada pihak pemerintah setempat atas peristiwa tersebut.
Meski kerugiannya dinilai besar, Levanov diminta oleh pemerintah setempat untuk mengusut lebih dalam penyebab kematian dombanya.
"Jujur, ini kasus pertama. Kami belum pernah mendengar bahwa badai petir dapat membunuh begitu banyak domba," ujar Alexander Mikeladze, Wakil Wali Kota Ninotsminda.
Pihak pemerintah setempat akan memberi bantuan kepada Levanov serta pemilik domba lainnya, namun dengan satu syarat yakni mengungkap penyebab kematian seluruh hewan ternak tersebut.
"Tentu saja, kantor wali kota akan memberikan dukungan, tetapi pertama-tama, petani itu sendiri harus membawa pendapat para ahli untuk menentukan penyebab kematian massal secara akurat," sambung Alexander.
Selanjutnya pada Kamis (12/8/2021), seluruh domba yang mati tersebut akan dibakar di lokasi kejadian.
Hal tersebut dilakukan oleh para pemilik domba karena sulitnya mengangkut seluruh hewan ternak untuk turun gunung.
Sampai saat ini, belum dipastikan apakah para pemilik domba yang menjadi korban peristiwa tersebut mendapat kompensasi dari pemerintah setempat.
(*)
Source | : | Oddity Central |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |