Sehingga hal itu mampu mengurangi beban para tenaga medis yang masih fokus melawan pandemi.
Di sisi lain berdasarkan penelitian yang belum lama ini dipresentasikan di European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases (ECCMID), yang diadakan online antara Juli 9 dan 12 Juli 2021, vaksinasi flu dinyatakan juga dapat mengurangi beberapa efek parah dari covid-19.
Penelitian tersebut dilakukan oleh penulis senior Devinder Singh, MD, profesor bedah plastik, Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller.
Singh melibatkan peserta dari berbagai negara termasuk AS, Inggris, Jerman, Italia dan Singapura dan mencocokan mereka ke dalam faktor-faktor yang dapat memengaruhi risiko Covid-19 menjadi lebih parah seperti usia, jenis kelamin, etnis, merokok, diabetes, obesitas, dan penyakit paru obstruktif kronik.
Singh dan koleganya kemudian membagi mereka ke dalam dua kelompok yakni; kelompok pertama yang telah menerima vaksin influenza antara 2 minggu dan 6 bulan sebelum didiagnosis positif covid-19, serta kelompok kedua yang juga telah didiagnosis dengan covid-19 tetapi tidak divaksinasi terhadap influenza.
Singh menemukan bahwa pasien yang tidak menerima suntikan flu kira-kira 20% lebih mungkin dirawat di ICU dibandingkan dengan mereka yang telah divaksinasi influenza.
Pasien dalam kelompok 2 juga sekitar 58% lebih mungkin untuk mengunjungi UGD dan sekitar 45% lebih mungkin untuk mengembangkan sepsis, dibandingkan dengan kelompok 1.
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Nurul Nareswari |