"Pada saat itu aku cuma bengong, nangis, tapi nangisnya di kamar gitu," katanya.
Ia sempat tak menyangka dan merasa trauma lantaran mayoritas siswa di sekolanya berasal dari negara yang sama dengannya, yakni Indonesia.
"Jadi mayoritas orang di situ itu dari negara aku (Indonesia) sendiri gitu.
Aku pindah negara tapi lebih banyak orang dari negara aku dan aku sedikit panik," terang Sarwendah.
Tak tanggung-tanggung, sekolahnya langsung memproses dan melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke polisi.
"Mereka panggil polisi. Satu kamar itu diperiksa sidik jarinya. Dan setelah itu adik aku kan sekolah di situ juga,
mereka masih ngasih tahu jika ada tindakan bullying (terjadi) akan lapor polisi.
Jadi mungkin itu tindakan bullying paling heboh yang pernah terjadi," tukas Sarwendah.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Cerita Pilu Sarwendah Tan, Sempat Jadi Korban Bully Saat Sekolah di Luar Negeri
Source | : | Tribun Manado |
Penulis | : | None |
Editor | : | Silmi Nur Aziza |