Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Tess Thompson Talley seorang pemburu hewan liar mendapat kecaman setelah berfoto dengan jerapah yang dia bunuh.
Atas aksinya tersebut, Tess Thompson Talley menuai kecaman hingga ancaman kematian terlebih ketika mengunggah foto tersebut.
Dikutip Grid.ID dari Intisari-online.com, meski begitu, hampir setahun setelah foto-foto dirinya yang berpose dengan bangga bersama dengan hewan yang mati itu beredar, wanita 38 tahun itu mengaku tak merasa bersalah dan tidak menyesal.
Dalam wawancara bersama CBS yang ditayangkan pada Jumat (7/6/2019), Tess Thompson Talley melakukan pembelaan diri atas hobinya berburu binatang.
"Mereka (binatang) ada di sana untuk kita, kita berburu mereka, kita memakannya!" kata Tess Thompson Talley.
Dalam segmen acara wawancara itu, ditayangkan pula Talley terlihat di rumahnya di Odessa, Texas, di mana dia mengenakan pakaian kamuflase dan membunuh rusa kutub di peternakan satwa liar.
Saat ditanya mengenai jerapah hitam yang dia bunuh selama perjalanannya ke Afrika Selatan, Talley tertawa dan berkomentar mengenai rasa dari hewan tersebut.
"Dia lezat!" katanya singkat.
Talley, yang bekerja di sebuah pabrik bantalan bola, kemudian memamerkan kotak senjata yang dibuatnya dari kulit binatang yang mati itu.
"Ini adalah bagian dari jerapah hitam yang aku tembak, sesuatu yang bisa kubawa, dan perburuanku! Aku juga punya bantal dekoratif yang terbuat dari dirinya, dan semua orang menyukainya," katanya antusias.
Setelah segmen ditayangkan, Talley bergabung dengan CBS This Morning secara langsung di studio, di mana dia 'dipanggang' oleh sekelompok panelis, termasuk Gayle King.
Selama menjalani wawancara, Talley menyebut bahwa aksi perburuannya benar-benar bermanfaat bagi dunia binatang.
"Kami melestarikan, kami mengelola ternak, kami mengelola sejumlah satwa liar," dia bersikeras.
"Saya bangga menjadi pemburu, dan saya bangga berburu, dan saya bangga (membunuh) jerapah itu," lanjutnya.
Sementara itu dikutip Grid.ID dari Kompas.com, aksi Talley menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan pekerja seni seperti komedian sekaligus aktor Ricky Gervais.
"Jerapah sekarang berada dalam daftar merah dari kepunahan karena jumlahnya menurun 40 persen selama 25 tahun terakhir," kata Ricky Gervais yang juga menjadi aktivis hewan ini.
Hewan seperti kerbau, gajah, singa, dan gajah kerap menjadi target perburuan. Industri perburuan hewan liar bisa mencapai 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28,8 triliun per tahun.
Sebelum kejadian Talley, seorang dokter gigi asal Amerika Serikat juga sempat dikecam lantaran aksi perburuan.
Kejadian tersebut terjadi pada 2015 ketika dokter gigi asal Minneapolis itu menjadi target kemarahan publik karena membunuh singa terkenal di Zimbabwe bernama Cecil.
(*)
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |