"Makanya saya sudah enggak bisa nahan lagi, langsung buka jendela dan langsung muntah. Posisinya, sama sekali engga mengenai sisi dalam mobilnya, cuma di body depan (mobil) saja," lanjutnya.
NT berujar bahwa dia bersedia mengganti ongkos kebersihan mobil itu.
Lalu saat tiba di tujuan, NT membayar dengan uang Rp 100 ribu namun sang sopir meminta ganti rugi sebesar Rp 300 ribu.
"Kebetulan di dompet saya uang tunainya hanya segitu, saya bilang 'mas sorry mas saya enggak ada uang cash lagi'. Terus dia malah ngomong, 'halah lagak lu sok kaya, pergi minum bisa lo sampe juta jutaan'. Begitulah pokoknya, dia hina-hina saya," ujarnya.
Sang sopir tetap tidak terima dan kemudian meminta uang sebesar Rp 500 ribu.
Sopir tersebut juga mengancam saudara NT.
NT juga berujar bahwa sopir itu sempat merangkul saudaranya.
"Dia ancam cici saya, kalau misalnya uang itu enggak dikasih, dia akan panggil teman-temannya untuk keroyok kami," kata NT.
Sang sopir kemudian menghampiri NT untuk meminta uang dan sampai melakukan kontak fisik.
"Saya dipegang, dipegang dagunya gitu. Terus saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu, terus dirangkul, dipeluk," papar NT.
Merasa risih, NT pun langsung menepis tangan sang sopir.
Selanjutnya sopir tersebut malah menampar NT.
"Sampai saya bilang 'jangan pegang-pegang saya mas'. Lalu dia enggak terima," kata dia.
"Setelah dia pegang-pegang saya dan mengenai payudara ya. Begitu saya menepis tangan dia, dia langsung tampar saya," ujarnya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Bella Ayu Kurnia Putri |