Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Sosok pawang hujan dalam acara MotoGP di sirkuit Mandalika menjadi sorotan.
Meski di Indonesia menuai banyak pro kontra, sebagian menilai bahwa kehadiran Rara Isti Wulandari membuat Indonesia sebagai tuan rumah jadi terlihat terbelakang dengan mempercayai hal berbau mistis.
Terlebih penghasilan dan bayaran yang Rara dapatkan juga disebut membuang-buang anggaran.
Namun, tak sedikit yang memuji hadirnya pawang hujan mengangkat budaya di tanah air.
Melansir dari Kompas.com, media asing menilai bahwa Rara mampu meredakan hujan di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Sejumlah media asing seperti SpeedWeek dan Mundo Deportivo juga memberitakan sosok pawang hujan MotoGP ini.
Kali ini, sosok Rara kembali jadi bahan perbincangan lantaran pernyataan yang ia lontarkan.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @mak_nyocot pada Minggu (27/3/2022), Rara Isti Wulandari mengungkap alat yang digunakan untuk menangkal hujan.
"Gimana logikanya Anda mengusir hujan itu pakai bawang dan cabe tuh?" kata Deddy.
Sang pawang pun memberikan penjelasan bahwa hal tersebut sudah umum dilakukan dan merupakan hal turun temurun.
"Karena ini tradisi ya, Rara menjadi pawang hujan itu dari kecil, sejak umur 9 tahun," kata Rara.
"Kakek itu bisa, budhe Rara itu kalau zaman umumnya itu kan paranormal. Jadi ilmunya itu sudah dari sana," lanjutnya.
"Ini kan cabe bawang tusuk, ini tanda alam kayak kode SOS, awan itu kayak alam tahu kalau ini tuh tandanya lagi dipawangin," sambungnya.
Netizen pun membagikan budaya pawang hujan dari tempat asal masing-masing.
"Pakai sapu lidi diberdirikan terbalik dan ditancapin cabe sama bawang merah, ini ramai kalau lagi panen gabah," tulis akun @edi.gunadi.
"Di tempat kami juga begini sih, kalau ada resepsi atau khitanan pasti buat begituan juga," tulis akun @rinnie.rinnie.
"Emang pawang hujan ada di tiap daerah, cuma dia jadi ramai karena muncul di event internasional," tulis akun @yusuf_rofa.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |