Bahkan, sebuah penelitian in vitro terhadap potensi antikanker Jamur Dewa hasil budidaya PT Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) pada 2011 menunjukkan ekstrak Jamur Dewa efektif menghambat pertumbuhan sel kanker rahim (serviks) yang disebut sel HeLa.
Penelitian yang dilakukan bekerja sama dengan Dr dr Misgiati, A.Md, S.Pd, M.Pd (2012) tersebut menunjukkan bahwa suatu senyawa atau ekstrak dikatakan memiliki efektifitas antikanker jika nilai uji sitotoksik IC50 < 1000 µg/ml dan hasil dari uji sitotoksik ekstrak Jamur Dewa (AbM) terhadap pertumbuhan Sel HeLa penyebab kanker serviks berada pada nilai IC50 = 194,44 µg/ml. Hal ini memunjukan bahwa ekstrak Jamur Dewa memiliki efektifitas dan berpotensi menjadi obat kanker serviks.
Sedangkan menurut uji praklinis eksperimen di dalam tubuh specimen (in vitro dan in vivo) oleh Yu, et. al., (2009), Jamur Dewa terbukti menghambat pertumbuhan dari sel kanker dan meningkatkan aktivitas imun.
Baca Juga: Waspada! 6 Gejala Miom Ini Pantang Kamu Abaikan, Wanita Wajib Tahu loh
Pada mencit yang diberi transplantasi (Xenograft) Sel Kanker Prostat (PC3 Tumor Cell) menunjukan bahwa dengan pemberian ekstrak Jamur Dewa yang kaya akan β-D Glucan mampu meningkatkan jumlah apoptosis Sel PC3 dalam cawan petri secara in vitro dan menghambat pertumbuhan Xenograft Sel Kanker PC3 tanpa menyebabkan efek samping pada mencit tersebut.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Department of Medical Oncology Beckman Research Institute menunjukkan bahwa terapi menggunakan ekstrak Jamur Dewa memiliki efek yang potensial terhadap pengobatan kanker prostat pada pria.
Penelitian tersebut melibatkan 36 pasien pria yang diberi ekstrak Jamur Dewa dengan dosis awal 8 gram dan bertingkat hingga 14 gram. Setelah tiga bulan terapi, sepertiga pasien mengalami penurunan kadar antigen spesifik prostat (PSA).
Beberapa pasien juga ada yang mengalami Respon Tuntas, yang berarti nilai PSA turun sangat drastis sampai pada kadar “tidak terdeteksi”. Respon Tuntas yang dialami pasien pun bertahan hingga 30-49 bulan.
Penelitian lain menyimpulkan Jamur Dewa mampu mengurangi risiko kanker payudara jika digunakan dalam jangka panjang. Dalam penelitian in vitro tersebut, pemberian fraksi polisakarida dari ekstrak Jamur Dewa terbukti mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara yang disebut MCF 7-Cells. Bahkan, Jamur Dewa juga memberikan efek atau respons yang positif dan mampu mengurangi risiko kanker payudara saat penggunaan jangka panjang, menurut Jiaoyuan Li, et. al. (2014).
2. Jamur Dewa untuk Pengobatan Diabetes
Selain bersifat antikanker, ekstrak Jamur Dewa juga terbukti dapat mengontrol kadar gula dalam darah.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |