Laporan Wartawan Grid.ID - Mentari Aprellia
Grid.ID - Ada banyak cara orang dalam mengungkapkan cinta.
Mungkin memang banyak orang yang mengungkapkan cinta dengan cara wajar, misalnya dengan memberi perhatian pada pasangan hingga membelikan makanan kesukaan.
Namun, ada juga yang menunjukkan rasa cinta dengan cara yang tak wajar, seperti yang dilakukan seorang pria tua berusia 72 tahun asal Bangkok, Thailand.
Dilansir dari Straitstimes.com, Minggu (8/5/2022), pria bernama Charn Janwatchakal tersebut telah menyimpan jenazah istrinya selama 21 tahun lamanya.
Hal ini terungkap setelah ia mendatangi Phet Kasem Bangkok Foundation untuk meminta bantuan mengkremasi jenazah istrinya pada Jumat (29/4/2022).
Awalnya, pihak yayasan merasa kaget karena mereka mengira Charn tinggal sendiri.
Sebab, selama dua bulan pihak yayasan telah mengunjungi Charn untuk memberinya makanan dan minuman setelah mengalami kecelakan motor.
Atas peristiwa tersebut, seorang pengacara terkenal bernama Nitithorn Kaewto pun datang mewawancarai Charn.
Disebutkan, pria tua tersebut sebenarnya berpendidikan tinggi dan memiliki sejumlah gelar.
Namun, ia kemudian hidup dalam kekurangan setelah sang istri meninggal.
Charn tinggal di sebuah bangunan kecil yang terletak di sub distrik Tha Reng, distrik Bang Khen, Bangkok, Thailand.
Pintu dan jendela rumah tersebut lepas. Bahkan di sana juga tak ada listrik maupun air.
Ia menggunakan air dengan berbagi bersama tetangganya.
Terungkap pula bahwa selama ini ia menyimpan jenazah istrinya di dalam sebuah peti mati.
Ia meletakkannya dalam kamar kecil tempat ia tidur.
Tak berhenti sampai di situ, ia pun terus berbicara pada jenazah istrinya seolah-olah sang istri masih hidup.
Setelah sekian lama menyimpan jenazah istrinya, Charn Janwatchakal akhirnya memutuskan untuk mengkremasinya karena khawatir tak ada yang akan memberikan upacara kematian layak bagi sang istri jika ia meninggal.
Kisah ini kemudian menjadi viral dan netizen pun menyebutnya sebagai 'pria dengan cinta tak berujung' atau 'pria dengan cinta abadi'.
(*)
Source | : | Straitstimes |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Nesiana |