Grid.ID - Pulau Dewata Bali memang sudah sangat terkenal sebagai destinasi wisata hingga ke dunia.
Setiap tahunnya rata-rata ada 3 juta wisatawan baik domestik maupun mancanegara mengunjungi Bali untuk liburan.
Dengan angka kunjungan setinggi itu tak pelak banyak jasa dan pelayanan yang disediakan di pulau Dewata.
Salah satunya jasa pembuatan tato sementara atau Henna.
Baru-baru ini seorang turis wanita asal China mengalami nasib tak menyenangkan saat liburan ke Bali.
Seperti dikutip dari South China Morning Post pada hari Senin, 8 Mei 2018, turis yang diidentifikasi bernama Wang itu pergi ke Bali beberapa hari untuk liburan.
Disana ia kemudian menghabiskan waktu untuk mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada di pulau Dewata.
Hingga Wang kemudian tertarik mentato tangannya dengan Henna.
Awalnya tak terjadi apa-apa dengan tinta tato Henna yang dioleskan ke tangan Wang.
Namun masalah kemudian terjadi ketika Wang pulang ke China.
Beberapa hari setelah sampai di kampung halamannya di Wuhan provinsi Hubei pada Sabtu pekan lalu, tangan Wang mulai mengalami iritasi.
Tangannya tampak melepuh di bekas tato henna.
Wang kemudian mengunjungi rumah sakit, awalnya ia mengira mengalami iritasi sengatan matahari ketika berjemur di pantai saat di Bali.
Setelah diperiksa dokter mengatakan bahwa tangan Wang iritasi akibat penggunaan tinta kimia berbahaya di henna tangannya.
Penderitaan Wang tidak cukup sampai disitu.
Meskipun dokter mengatakan efek iritas akan hilang sendiri tapi ia harus menderita karena efek gatal dan panas dari tato henna palsu itu.
Tinta henna harusnya dibuat dari pohon henna.
Tapi karena mahalnya harga tinta henna yang asli, sekarang banyak bertebaran produk tinta henna menggunakan bahan kimia yang dikenal sebagai metil akrilat yang berbahaya jika diaplikasikan ke kulit manusia.
Turis asal China memang sekarang mendominasi wisatawan mancanegara di Bali yang mencapai 295 ribu orang pengunjung tahun lalu.(Seto Aji/Grid)
Source | : | scmp |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |