Sebelum pulang kampung dan naik pesawat, Helen merasa tidak enak badan, lelah, dan mulai tertidur.
Tanpa diduga, Helen tidak pernah bangun lagi.
Dia meninggal dalam tidurnya karena pesawat tidak bisa langsung mendarat.
Suaminya yakni Simon, dan 2 anaknya, Nathan dan Emma, harus duduk di samping tubuhnya selama 8 jam.
Ketika pesawat mendarat di Frankfurt, Jerman, Simon dan 2 anaknya terbang ke Inggris terlebih dahulu, kemudian jenazah Helen dikirim kemudian.
Kematian Helen yang tiba-tiba telah membuat keluarga, kerabat, dan teman-temannya syok dan menangis histeris.
Orang-orang di sekitarnya mengatakan Helen selalu bersedia membantu orang lain, berdedikasi pada pekerjaannya, serta seorang istri dan ibu yang luar biasa.
Jayne Jeje, teman dekat Helen, mengatakan: "Selama 8 jam sisa penerbangan, Helen tetap di kursinya.
Meskipun ini sangat memilukan bagi keluarga, mereka semua punya waktu untuk mengatakan apa yang perlu mereka katakan padanya.
Kerugian ini tidak terbayangkan. Helen adalah seorang istri dan ibu yang berbakti.
Dia adalah lem yang menyatukan keluarga. Sayangnya, dia tidak pernah bisa melihat mereka lagi."
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |