Dunia tempat kita bisa ikut merasakan bagaimana perasaan benda-benda yang hilang.
Seperti biasa, dunia ciptaan Rowling ini dibuat dengan serangkaian aturan dan hukum yang sangat masuk akal sehingga kita sebagai pembaca nggak merasa aneh dengan keajaiban-keajaban yang terjadi di sepanjang cerita.
Sejak bab awal, jelas sekali bahwa buku ini ditujukan buat anak-anak.
Babnya cukup pendek-pendek, begitu juga kalimat-kalimat yang digunakan.
Ceritanya pun nggak terlalu rumit, tapi bukan berarti cuma anak-anak yang bisa mengambil “pesan” dari buku ini.
Bahkan sebenarnya, ada banyak bagian dalam cerita ini yang sangat relatable buat setiap kita.
Membaca soal betapa sedihnya benda-benda yang hilang ini, kita jadi diingatkan supaya jangan lebih mindful saat membeli barang.
Jangan asal beli tapi lalu lupa taruh di mana.
Membaca soal Kebiasaan yang hilang juga bikin kita lebih aware terhadap kebiasaan-kebiasaan kita sendiri, mana yang perlu dihilangkan dan mana yang perlu ditingkatkan.
C.S Lewis pernah berkata begini, “A children's story that can only be enjoyed by children isn't a good children's story in the slightest.”
Dan buat saya, Petualangan Jack & Piggy Natal betul-betul merepresentasikan ucapan itu!
Anak, remaja, maupun orang dewasa bisa berempati dan belajar banyak dari kisah ini.
Salah satu kalimat dalam buku yang sangat relevan buat kita semua, kapan itu, adalah ketika Harapan bercerita tentang dirinya kepada Jack.
“Aku mungkin tidak seterang saudaraku Kebahagiaan, tapi apiku lebih sulit dipadamkan.”
Kutipan yang sangat pas untuk kita semua, bukan?
Yuk, segera dapatkan bukunya di toko buku Gramedia terdekat atau di sini.
(*)
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |