“Donor ginjal ini tidak dijual, namanya donor pasti bukan jual ya. Saya memberikan ginjal secara sukarela. Ginjal juga tidak boleh diperjual belikan,” ucap Fransiska Ncis semasa hidupnya sebagaimana dikutip dari kanal Youtubenya.
Fransiska Ncis, telah pergi untuk selamanya.
Fransiska Ncis menjelaskan, perjuangannya untuk menjadi pendonor cukup sulit. Hal ini karena regulasi pihak rumah sakit.
Dia mengatakan, untuk menjadi pendonor tanpa adanya hubungan darah sama sekali butuh hal yang matang. Bahkan, untuk lolos persyaratan sebelum melakukan tes kesehatan membutuhkan waktu 3 minggu.
“Butuh waktu lama untuk lolos jadi pendonor, minggu ketiga dinyatakan lolos dan itu senangnya luar biasa. Karena kalau enggak sedarah itu cukup sulit untuk melakukannya,” jelas Fransiska Ncis kala itu.
Fransiska Ncis menjadi pendonor ginjal berawal dari kisah donor darah.
Fransiska mengisahkan, kala itu seorang pria bernama Budi (calon penerima) membutuhkan transfusi darah. Namun, karena kondisi tidak memungkinkan, Fransiska menyarankan adik Budi bernama Eko mencari pendonor lainnya.
Karena kondisi Budi sangat membutuhkan ginjal, tapi tak ada yang cocok, baik dari keluarga Budi itu sendiri. Akhirnya, Fransiska berinisiasi untuk mendonorkan ginjalnya yang kebetulan cocok.
Fransiska Ncis pun melakukan proses donor ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Proses dari awal pendaftaran hingga pascaoperasi membutuhkan waktu 10 bulan.
Fransiska pun resmi mendonorkan ginjalnya pada 9 November 2021.
Tulisan netizen menghiasi lini masa media sosial atas kepergian Fransiska Ncis.
Selamat Jalan Pahlawan Kemanusiaan:
Oleh: Hetty Helena Setyapurnama.
RIP! Fransisca Ncis.
Bertepatan dengan hari Pahlawan 10 Nov, kamu juga jadi “pahlawan kemanusiaan”
Hatiku sekelabu awan di Bandung sore ini, karena kepergianmu sayangku Sisca Ncis
Setahun yang lalu mami mengenalmu, dan kamu sudah menempati hatiku Sisca, tidak pernah terbayang ada orang sebaik dan setulus kamu dalam soal kemanusiaan, ginjalmu yang merupakan organ vital kau berikan pada kakak salah satu sahabatmu tanpa pamrih, kamu seperti tau tidak akan berlama lama dalam dunia ini, sehingga tindakanmu sangat tepat sekali, berguna bagi sesama.
Semalam saat masuk Apt di Bandung, sempat terpikir ingin ngajak kamu healing di Bandung, sambil senyum2 pikiranku , kamu harus bobo di ranjang, ga boleh di sofa takut ga kuat sofanya, dan ternyata saat itu kamu sudah dalam keadaan kritis karena dehidradasi dan pagi ini kamu mungkin mengalami cardiac arrest, ahirnya membuatmu pergi selamanya.
Pertemuan terahir 12 hari yang lalu, kita makan rame2, bercanda dan ketawa2 dan tidak ada tanda2 itu adalah pertemuan terahir kita, sebelum berpisah kita sudah merencanakan pertemuan berikutnya sambil mau nyanyi2 dan Babeth ditugaskan untuk mencari perangkat utk nyanyi Bersama.
Kini kamu sudah dalam pelukan Yesus di Surga, kamu sudah tidak akan merasakan kesedihan dan kegalauan lagi dalam menjalani kehidupan ini, kamu sudah bahagia bersama para malaikat di surga.
Maafkan mami sayang, ga bisa melihat dirimu untuk yang terahir kalinya, karena lagi ada tugas di Bandung, baru bisa pulang besok, tapi do’a mami akan selalu menyertaimu , sampai jumpa ditempat “penantian”
Banyak kenangan bersamamu terutama saat pertemuan terahir, kita ketawa sampil terpingkal2 gimana caranya berfoto dengan hasil yang maksimal. Love you darling Sisca, bahagialah disana Bersama Bapa di Surga
#tetapberbuatkebaikan love u Sisca,"
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Pahlawan Kemanusiaan Itu Kini Telah Pergi Untuk Selama-lamanya, Selamat Jalan Fransisca Ncis (*)
Source | : | Tribunjogja.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |