Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Satu keluarga ditemukan tewas kediaman mereka yang terletak di perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat.
Melansir Kompas.com, di dalam rumah itu ditemukan 4 orang tewas di ruangan yang berbeda-beda oleh petugas PLN yang hendak mematikan aliran listrik.
"Sabtu lalu sudah tercium bau sedikit, tiga hari lalu itu bau busuknya sudah menyengat.
Kebetulan Rabu pukul 17.00 WIB, petugas PLN mengadakan pemutusan listrik karena adanya tunggakan," kata Asiong, ketua RT setempat.
Identitas jenazah berhasil diidentifikasi, mereka adalah suami bernama Rudyanto Gunawan (71), istri bernama K. Margaretha Gunawan (58).
Kemudian anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40).
Jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69). Ia merupakan ipar dari Rudyanto.
Meski telah dilakukan autopsi pada keeempat jenazah ini, masih ada tanda tanya besar soal kejanggalan dalam kematian mereka.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengungkap tidak ditemukan tanda kekerasan di jasad keempat korban.
Akan tetapi keempat jenazah ini meninggal di waktu yang berbeda-beda sehingga pembusukannya tak sama.
“Jasad bapak, ibu, dan iparnya semua di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga, waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma.
Dilansir Grid.ID dari Tribunnewsmaker.com pada Selasa (15/11/2022), tingkah aneh keluarga ini sebelum tewas terkuak.
Tetangga sebelah rumah bernama Calvin mengungkap bahwa belakangan ini keluarga itu menolak tamu.
Calvin menyebut bahwa dulunya keluarga ini masih melakukan kontak dengan orang lain.
"Dia itu sebenarnya dibilang tertutup baru belakangan ya. Dulu sama kami saja ada lho kontak," ucap Calvin.
Pada 2010 silam, Clavin bersama ibu dan adiknya juga pernah masuk ke rumah dan bahkan berbimncang dengan keluarga ini.
"Kalau dia keluar pakai mobil say hello gitu ke saya," ungkap Calvin.
Beberapa byulan terkahir kuha terungkap bhawa rumah itu menjadi sepi dan seolah tak ada katifitas sama sekali.
"Tetapi belakangan ini, tidak ada sama sekali. Saya pikir sudah pindah. Yang ada cuma bapaknya saat itu," kata Tio Siu Hoa, tetangga keluarga ini.
Bahkan pernah ibu dalam keluarga ini mereka mengirim pesan Whatssapp dan menolak kedatangan orang lain.
"Kamu enggak usah datang lagi ke sini," ujar Dessi mengulang ucapan yang sempat diucapkan Margaretha Gunawan ke kader juru pemantau jentik (jumantik).
"Tanggal 19 September kader jumantik dapat WhatsApp dari istrinya (Margaretha Gunawan), kirim foto lagi periksa air (kamar mandi)," jelasnya.
"Dia bilang kamu enggak usah datang lagi ke sini karena sudah kirim foto. Selanjutnya cukup tanda tangan aja," sambungnya.
Dessi juga sempat bertemu dengan suami di keluarga itu dan mengungkpa kondisinya yang murung dan tampak stres.
"Terakhir interaksi dengan kader jumantik sekitar awal Agustus. Kader jumantik datang ke rumahnya dan ditemui suaminya, enggak boleh masuk," kata Dessi.
"Ketemu suaminya awal Agustus, seperti orang murung dan stres,"tambahnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Silmi |