Melihat hal tersebut, pembangunan Menara Pisa dihentikan hingga 100 tahun. Hal tersebut bersamaan dengan perang yang terjadi di Pisa.
Meski dihentikan selama itu, ternyata membantu tanah di bawah Menara Pisa mengendap. Pembangunan dilanjutkan kembali. Saat itu, menara condong 0,2 derajat ke utara.
Para pekerja mulai membangun bagian lantai tujuh sehingga membuat menara condong ke selatan hingga satu derajat.
Pembangunan kembali dihentikan hingga 100 tahun. Selama berhenti, menara semakin miring 1,6 derajat ke arah selatan.
Para ahli kemudian memutuskan untuk membuat sisa menara lebih tinggi di bagian utara, namun beban di bagian tersebut justru membuat menara tenggelam ke tanah dan semakin miring hingga 5,5 derajat ke selatan.
Barulah pada 1970-an, para insiyur menghitung pusat gravitasi menara, kepadatan tanah, lengkungan menara dan jumlah galian yang dibutuhkan agar tetap berdiri.
Pada 1992, tim mengebor terowongan diagonal untuk menyedot 38 meter kubik tanah, dari bagian bawah ujung utara menara.
Untuk menyeimbangkan menara, mereka menggunakan 600 ton timbal batangan sebelum memancangkan landasan dengan kabel baja.
Menara akhirnya ditegakkan dengan kemiringan sekitar 4 derajat.
Sampai saat ini Menara Pisa tidak jatuh karena pusat gravitasinya dijaga dengan baik dan masih berada di dalam posisi yang benar.
Mengutip Kompas.com, Menara Pisa diprediksi tak akan roboh dalam waktu 200 tahun ke depan.
Kecuali gempa yang sangat kuat di Tuscany dan Pisa. Namun, Tuscany maupun Pisa belum mencatat gempa besar dalam 800 tahun terakhir ini.
(*)
Source | : | Kompas.com,Bobo.grid.id,YouTube |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Silmi |