Rupanya, hal itu dipicu dari kegiatan berat yang dilakukan sang ibunda di masa lalu.
Inul menceritakan, bahwa ia dan ibunya pernah menjadi tukang cuci saat masih hidup susah.
Bahkan, Rufia jug berjualan nasi, kacang hingga rokok demi menyambung hidup.
"Sekedar cerita kita berdua dr dulu hidup susah, kerjane gotong royong, jd tukang cuci baju ber bak bak tiap hari emak yg sikat aku yg nimba dan beresin,jualan nasi sampe jualan kacang dan rokok berdua kompak,anak dan ibu."
"Simbok byk susahnya,apalg kita tdk punya rumah sdri msh nemplok org lain,demi adik2 juga krn uang hasil bpk njahit ga cukup buat kita ber7 jdlah kita kerjane banting tulang sama2,semoga aku juga sehat terus," tulisnya.
Inul beranggapan bahwa hal itu yang membuat ibunya kini sakit-sakitan.
Mulai dari sakit punggung, kaki farises hingga batu empedu.
Inul juga tak patah arang hingga beberapa kali mengajak ibunya berobat dan melakukan operasi.
"Sebagai anak mbarep tanggungjawab gede juga, tapi dari kecil sudah biasa urip susah jadi saat tua emakku baru merasakan banyak sakit mungkun capek dari muda uripe susah, dr punggungnya sakit,kaki farises,ada batu empedu dll," ujarnya.
Namun, akhir-akhir ini, ibunda Inul mengeluh sakit yang luar biasa di punggungnya hingga tak kuat tahan sakit.
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |