"Meliputi 11 daerah yaitu Adana, Adıyaman, Kahramanmaras, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan," jelas Dubes Lalu.
Ia kemudian menyampaikan bahwa terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim di wilayah terdampak gempa.
Mereka di antaranya merupakan pelajar, WNI yang menikahi warga lokal, hingga WNI yang bekerja di lembaga internasional.
"Di wilayah tersebut diperkirakan terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim," lanjutnya.
"Sebagian besar adalah pelajar, pekerja spa terapis, pasangan menikah dengan warga setempat dan pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah," pungkas Dubes Lalu.
Dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Selasa (7/2/2023), selain gempa utama berkekuatan M 7,8, Turki dan Suriah juga diguncang gempa susulan sebanyak 20 kali.
Bahkan ada yang gempa susulan yang besarnya mencapai M 6,6.
Ratusan bangunan hancur sampai rata dengan tanah akibat serentetan gempa bumi ini.
Kebanyakan bangunan yang runtuh terdiri dari rumah susun dan apartemen sehingga mengakibatkan korban berjatuhan semakin banyak.
Hal ini diperparah dengan kondisi cuaca ekstrem yang melanda Turki dan Suriah.
Pasalnya kedua negara tersebut sedang berada di fase musim dingin hingga suhu di luar rumah bisa mendekati titik beku.
Baca Juga: Pedangdut Siti Liza Ikut Rasakan Gempa Turki yang Telan 3.800 Jiwa, Begini Kondisinya Sekarang
(*)
Source | : | Grid.ID,TribunStyle.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |