Grid.ID- Mari belajar bersama lewat kunci jawaban materi IPA kelas 7 SMP berikut ini.
Kunci jawaban materi IPA kelas 7 SMP ini akan membahas soal hewan berbisa dan hewan beracun.
Tahukah siswa apa perbedaan di antara kedua jenis hewan itu? Kalau belum tahu, yuk simak kunci jawaban materi IPA kelas 7 SMP ini.
Hewan beracun kerap kali disamakan dengan binatang berbisa.
Padahal, keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Meski begitu, racun atau bisa memiliki fungsi yang sama yakni untuk melindungi hewan dari ancaman atau untuk menaklukkan mangsa.
Yuk kita cari lebih banyak perbedaan antara hewan beracun dan berbisa.
Hewan Beracun
Dikutip dari Bobo.grid.id, racun disebut dengan poison dalam bahasa Inggris. Poisonous adalah kata yang berarti 'beracun'.
Saat seseorang menyentuh atau mengonsumsi sesuatu yang membuatnya merasakan sakit, ini artinya apa yang disentuh atau dikonsumsinya beracun.
Jadi, hewan beracun mengeluarkan racunnya secara pasif, biasanya melalui kulit.
Misalnya, makhluk lain menyentuh kulit atau menelan hewan beracun seperti katak racun emas Kolombia (Phyllobates terribilis).
Katak racun emas ini mengeluarkan racun bernama batrachotoxin dari kelenjar di kulitnya. Racun ini berbahaya dan mematikan.
Saat predator menelan hewan beracun, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh tubuh dengan sangat cepat.
Hal ini akan menyebabkan sakit sementara atau bahkan sampai kematian yang tergantung dengan dosis racunnya.
Racun juga tidak hanya dimiliki oleh hewan, melainkan juga dimiliki oleh tumbuhan.
Misalnya, ada beberapa jenis jamur atau beri hutan beracun yang berbahaya jika dikonsumsi.
Ada juga ikan paling beracun di dunia, yaitu ikan buntal. Ikan buntal (Tetraodontidae), nama ilmiahnya diambil dari jenis racun ikan buntal yaitu tetrodotoxin.
Zat tetrodotoxin ini sangat berbahaya bagi ikan lain maupun manusia dan 1.200 kali lebih berbahaya daripada racun sianida.
Hewan Berbisa
Beda dengan racun, hewan menyebarkan bisa ke tubuh predator lewat gigitan.
Mengutip Kompas.com, contohnya adalah laba-laba dan ular. Keduanya mengeluarkan racun mereka melalui taring berlubang yang dapat mematikan sistem saraf dan peredaran darah mangsanya.
Beberapa kadal, termasuk komodo raksasa, memiliki air liur yang berbisa. Solenodon, mamalia langka mirip tikus dari Karibia, juga memiliki gigitan berbisa.
Keong laut kerucut menggunakan gigi yang dimodifikasi sebagai tombak berbisa untuk menjerat mangsa kecil, tetapi dapat menyuntikkan racun yang cukup untuk membunuh hewan yang lebih besar.
Hewan berbisa lainnya menyuntikkan racun mereka dengan sengat atau tulang belakang, seperti ikan batu, yang menyimpan racun di tulang belakang sirip punggungnya, atau katak Greening, yang menggunakan duri kecil di kepalanya untuk menyerang pemangsa.
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi Kelas 4 SD Tema 3, Benarkah Beruang Suka Makan Madu Seperti Winnie The Pooh?
Hewan beracun dan berbisa di saat yang sama Dalam kasus yang jarang terjadi, hewan tertentu dapat menjadi berbisa dan beracun pada saat yang bersamaan.
Contohnya adalah ular kobra yang menggigit dan menyemprotkan racun yang menyakitkan dan dapat membutakan mata berkat pori-pori di taringnya.
Hal ini membuat ular kobra juga menjadi hewan yang beracun.
Jadi jika ditanya, "apakah ular berbisa atau beracun?" jawabannya mungkin bisa keduanya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |