Grid.ID – Bagi umat muslim, bulan Ramadan menjadi momen spesial untuk berkumpul dan beribadah bersama keluarga. Banyak momen-momen kebersamaan yang bisa terjalin di bulan Ramadan mulai dari santap sahur, buka puasa, hingga menjalkan ibadah shalat tarawih bersama.
Sayangnya, tidak semua orang bisa merasakan indahnya suasana Ramadan bersama keluarga, seperti Andika Bayu Prasetyo (16) yang telah ditinggal kedua orangtuanya di usianya yang masih muda.
Seperti diketahui, sang ibu Vika Dwi Novianty (40) meninggal akibat terpapar Covid-19 pada Juni 2021. Sementara sang ayah, Deni Kurniawan sudah lebih dulu meninggal 7 tahun lalu.
Semenjak ditinggal kedua orangtuanya, siswa yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) tersebut secara otomatis bertanggung jawab atas kedua adiknya, Diana Avisa Aurulia dan Evan Raisa.
Baca Juga: Amalan di Akhir Ramadan untuk Mendapatkan Ampunan, Perbanyak Lakukan 2 Ibadah Anjuran Rasulullah ini
Rasa kesepian seakan semakin menjadi-jadi, ketika bulan Ramadan tiba. Selain merindukan sosok orangtua, Tyo beserta dua adiknya pun rindu masakan sang ibu. Pasalnya, masakan ibu selalu punya keistimewaan di hati.
Tyo bercerita sebelum selama hidupnya, sang ibu selalu mengajarkan agar anak-anaknya hidup secara mandiri. Mulai dari cuci, gosok, hingga masak untuk makan siang pun dilakukan sendiri.
"Biasanya, ibu menyiapkan bahan makanan sebelum ia pergi kerja jadi saya tinggal memasaknya saja. Kami memang dididik untuk selalu mandiri," tutur dia pilu.
Bagi Tyo, tahun ini adalah kali kedua ia menjalani puasa Ramadan tanpa kehadiran kedua orangtuanya. Ia pun mengungkapkan suka dukanya menjalani ibadah puasa Ramadan di tanah rantau.
Baca Juga: Harapkan Lailatul Qadar di Bulan Ramadan 2023, Dewi Sandra Pilih Itikaf di Rumah
“Sedikit repot ya, meski biasa memasak makanan sendiri, tetapi rasanya saya rindu masakan yang disiapkan oleh ibu,” ungkap TYo.
Sepanjang Ramadan, ia selalu memasak untuk kebutuhan makan ketika sahur dan berbuka puasa. Meski demikian, ia juga mengaku sering dihantui rasa malas untuk menyiapkan makanan untuk sahur apalagi harus bangun dini hari.
“Ngantuk kadang membuat aku malas bangun untuk memasak, tapi kalau enggak masak enggak ada makanan buat adik-adik makan sahur. Melihat adik-adik saya jadi semakin rindu ibu,” cerita Zahra.
Pengalaman menjalani Ramadan tanpa kehadiran orang tua juga dialami oleh Vino (25) asal Solo, Jawa Tengah (Jateng). Jika Ramadan sebelumnya ia bisa “leyeh-leyeh” di rumah, sekarang ia harus bergerak menyiapkan kebutuhan Ramadan secara mandiri.
Baca Juga: Idul Fitri 2023 Tinggal Hitungan Hari, Simak Tata Cara Membayar Zakat Fitrah pada Ramadan 2023
“Di rumah, waktu sahur dibangunkan oleh orangtua dan makanan sudah terhidang di meja makan. Hal yang sama juga dirasakan ketika akan berbuka puasa. Tapi sekarang berbeda, serba sendiri,” ungkap Ma’ruf.
Hidangan yang biasanya dihidangkan ibu kini mustahil ia bisa rasakan, sebab sang ibu meninggal satu tahun yang lalu akibat sakit yang ia derita.
“Biasanya, saat awal puasa ibu bikin banyak makanan, tetapi sekarang sudah berbeda. Seandainya ibu masih ada, tentunya tidak akan seperti ini,” kata Ma’ruf.
Kendati menjalani puasa jauh dari maupun tanpa keluarga, bukan berarti makna dan esensi ibadah di bulan Ramadan hilang begitu saja. Banyak hal untuk membuat Ramadan lebih bermakna.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri 2023, Prilly Latuconsina Ngaku Batasi Jadwal Kerja
ABC Dapur Bersama Ibu
Untuk menyampaikan kasih sayang sosok Ibu, yang masakannya dikenal sebagai pemersatu keluarga, PT Heinz ABC Indonesia (ABC) meluncurkan sebuah gerakan selama bulan Ramadan, yakni ABC Dapur Bersama Ibu.
Melalui program tersebut, Heinz ABC Indonesia mengajak masyarakat untuk saling berbagi kebahagiaan dan kehangatan melalui nikmatnya masakan ibu.
Gerakan ini akan berlangsung selama bulan Ramadan ini, melibatkan 133 dapur komunitas ibu, serta lebih dari 800 relawan yang beranggotakan komunitas ibu dan relawan pendukung.
Sebagai informasi, ABC Dapur Bersama Ibu merupakan sebuah kolaborasi antara ABC, Food Bank of Indonesia (FOI), bersama dengan Alfamart dan Alfagift sebagai mitra strategis yang akan membantu mengkoordinasikan pelaksanaannya.
Baca Juga: Aktivitas Pagi David Ozora Usai Keluar dari RS, Lakukan Kegiatan ini di Depan Rumah
Kamu pun bisa ikut berpartisipasi dalam program ABC Dapur Bersama Ibu. Pertama, kamu dapat melakukan donasi dengan membeli produk ABC seperti minuman, sirup, sarden, kecap, atau sambal ABC, melalui Alfamart, Alfagift, Tokopedia, dan Grab Mart.
Kedua, lakukan selfie bersama produk ABC yang telah dibeli dan hasil masakanmu menggunakan filter #ABCDapurBersamaIbu atau #RamadanDariIbu di Instagram @segarnyasirupabc & @sardenabc. Filter foto dapat diakses melalui tautan ini.
Unggah hasil foto ke Instagram story dan feed, lalu tag akun @segarnyasirupabc dan @sardenabc. Jangan lupa sematkan tagar #RamadanDariIbu pada caption.
Cara ketiga, menjadi relawan untuk ikut menyumbang atau membagikan paket makanan untuk sahur dan berbuka puasa. Kegiatan berbagi makanan ini akan berlangsung selama bulan Ramadan di delapan kota, yakni Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Karawang, dan Pasuruan.
Untuk melakukan registrasi sebagai relawan atau mengakses informasi lebih lanjut seputar program ABC Dapur Bersama Ibu, kamu dapat mengakses situs web Heinz ABC Indonesia di sini.
Saat ini, ABC Dapur Bersama Ibu sudah membagikan 99.400 paket makanan kepada banyak orang di lima kota tujuan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang program dan dokumentasi kegiatan, kunjungi laman https://www.heinzabc.co.id/ramadan, atau kunjungi Instagram @segarnyasirupabc dan @sardenabc.
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |