Di antaranya adalah cuma apel Rabu dan Jumat pagi itu disebut sebagai anggota freelance.
Meski telah memberikan setoran sampai ratusan juta, Bripka Andry Darma menyebut bahwa dirinya malah dimutasi dan didemosi.
Pada Maret 2023, Andry dimutasi demosi tanpa alasan yang jelas setelah hanya mampu setor Rp 10 juta dari permintaan Rp 53 juta.
"Sebelum saya dimutasi, Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan. Namun saya sudah berusaha semampu saya dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta kepada beliau," tulis Andry.
"Beberapa hari kemudian, Kompol Petrus meminta data dan lokasi di mana saja saya dapat uang setoran tersebut. Saya menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi beliau. Tak lama kemudian saya dimutasi," sambung Andry.
Karena hanya dirinya yang dimutasi dari 7 anggota lainnya yang memberikan setoran, Bripka Andry pun membongkar hal ini.
Melansir Antaranews.com, Kabid Propam Polda Riau Kombes Johannes Setiawan menjelaskan pihaknya saat ini tengah menangani permasalahan tersebut.
Baca Juga: Penipuan Tiket Coldplay, Pelaku Kantongi Rp 20 Juta dari Seorang Korban
"Kami sudah menerima delapan saksi termasuk Bripka Andry terkait permasalahan ini. Sedang kita dalami," katanya.
(*)
Source | : | TribunTangerang.com,Antaranews.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |