“Kami harap, teaching farm ini dapat menjadi sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar, pengembangan inovasi, serta pemeliharaan dan pengelolaan di bidang unggas sesuai dengan teknologi dan ilmu pengetahuan pengembangan ayam broiler yang semakin mutakhir,” ujar Prof Wiko dalam siaran pers yang diterima Grid.ID, Minggu (3/9/2023).
Selain itu, kata Prof Wiko, teaching farm tersebut memungkinkan terjadinya transfer pengetahuan yang sedang dibutuhkan oleh dunia industri. Dengan begitu, perguruan tinggi dapat melakukan penyesuaian kurikulum, sementara mahasiswa mendapatkan berbagai gambaran terkini mengenai industri unggas.
Apresiasi juga diungkapkan oleh Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji, SH, MHum. Ia berharap, teaching farm tersebut dapat menginspirasi mahasiswa untuk mulai berwirausaha di bidang peternakan.
“Peluang (sektor peternakan) sangat besar, mengingat Kalimantan Barat masih cukup bergantung dengan provinsi lainnya mengenai pangan,” kata Sutarmidji.
Oleh sebab itu, Sutarmidji berharap, mahasiswa Universitas Tanjungpura dapat berbagi ilmu yang dipelajari di teaching farm tersebut kepada para petani lokal, sehingga dapat memajukan kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan ketahanan pangan daerah setempat.
“Selain itu, harus ada inovasi yang dapat dikembangkan ke daerah-daerah dengan efisiensi tertentu, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin bergerak di bidang peternakan,” imbuhnya.
Terkait kegunaan, Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia Tbk Dr HC Tjiu Thomas Effendy, SE, MBA dalam sambutannya mengatakan, teaching farm di Universitas Tanjungpura tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa jurusan peternakan saja, tetapi bagi semua mahasiswa yang tertarik dengan bidang peternakan dan pertanian.
“Karena kandang ini merupakan kandang dengan teknologi modern dan mutakhir, yang di dalamnya banyak ilmu, seperti teknik, kelistrikan, dan lain-lain,” kata Thomas.
Baca Juga: Momen Haru KKN Mahasiswa UGM, Kepulangan Diantar Warga 2 Desa dengan Air Mata dan Harapan
Thomas juga mengungkapkan, teaching farm di Universitas Tanjungpura merupakan kandang closed house pertama di Pulau Kalimantan, serta hibah kandang yang ke-15 dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk kepada perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Sebagai alumni prodi Peternakan Universitas Tanjungpura, Thomas pun mengaku bangga dapat memberikan fasilitas bermanfaat bagi rekan-rekan satu almamaternya.
“Harapannya, teaching farm ini tentunya dapat meningkatkan skill dan kemampuan adik-adik mahasiswa. Hibah ini juga bertujuan untuk menunjang peningkatan proses belajar-mengajar, praktikum, magang, dan sebagai tempat penelitian bagi dosen maupun mahasiswa-mahasiswi,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk juga telah menggelar kuliah umum di Universitas Tanjungpura dengan tema “Transformasi Business Broiler di Indonesia”.
Kuliah umum tersebut dipimpin oleh Head of Operation Integration CPI Sumatera, West Java, and Kalimantan Ir Yosef Arisanto dihadiri oleh 200 mahasiswa di Gedung Konferensi Teater 1 Universitas Tanjungpura.
Dalam agenda tersebut, Sekretaris Jenderal Charoen Pokphand Foundation Indonesia Andi Magdalena Siadari SH, MH juga menyerahkan beasiswa kepada beberapa mahasiswa sebagai bagian dari program Beasiswa Universitas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |