Rini menceritakan, awal hilangnya Nurvika adalah setelah ia berangkat untuk mengajar di SMK Kristen Kutoarjo.
"Pamit baik-baik, hari Kamis (21/9/2023), setengah 1 siang masih WA saya, saya bilang mau antar pesanan kerang, tapi jawabannya hanya 'oke' begitu. Iya ini sudah (hilang) seminggu lebih," kata Rini, Sabtu (39/9/2023).
Setelah kontak terakhir tersebut, lanjut Rini, kemudian telepon genggam milik anaknya tidak bisa lagi dihubungi.
Lalu pada Senin (25/9/2023) Nurvika menghubungi ibunya dan mengabarkan bahwa ia berada di daerah Wirobrajan, Yogyakarta.
Namun, dalam percakapan aplikasi Whatsapp itu Rini menemukan kejanggalan. Nurvika sering mengirim gambar kakinya, namun dalam kondisi kotor.
Hal itu semakin membuat Rini takut dan waswas.
"Terakhir WA hari Senin. Terus setiap kirim WA itu gambar kakinya, padahal kakinya mulus tapi digambar menjadi kotor, saya jadi takut, waswas, bilangnya dia sekarang di Wirobrajan, dekat Malioboro katanya," kata Rini sambil tersedu-sedu meratapi anaknya yang hilang.
Rini sebenarnya ingin sekali mencari putrinya ke Yogyakarta.
Namun dia mengaku tidak sanggup jika mencari sendirian karena suami Rini juga sudah tiada.
Rini sebenarnya sudah melaporkan hilangnya Nurvika ke Polsek Banyuurip.
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |