Menilik dari kasus tersebut, Akyun lantas mengajak kepada para orang tua dan juga guru untuk ikut memberikan pendampingan serta pemahaman kepada anak-anak.
"Terutama orang tuanya di rumah supaya memeriksa, mengawasi, dan memberikan pemahaman, jangan sampai kecolongan," tambahnya.
Sementara itu, diketahui sebanyak 870 siswa lakukan tindakan serupa di Magetan, Jawa Timur.
Motif yang dilakukan sama, yaitu hanya mengikuti tren dari teman-temannya hingga mengacu ke masalah personal.
"Ada permasalahan dengan keluarga yang tidak harmonis atau permasalahan dengan pacar mereka, tapi yang paling banyak adalah karena ikut-ikutan temannya melakukan hal tersebut," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Magetan Rohmad Hidayat.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |