"Dan aku pikir nggak ada masalah tentang konten tersebut ya, cuma masyarakat Indonesia itu kayak sensitif banget," ujarnya.
"Menurutku, aku nggak salah, jadi aku juga nggak perlu minta maaf," tambahnya.
Dirinya kemudian menjelaskan makna dari kata 'ngegembel' yang paling banyak disorot pada kontennya.
"Aku nggak tahu masalahnya di mana, dan ketika konten itu naik, dua jam kemudian aku ngelihat ada beberapa perdebatan. Ada yang bilang nggak papa, ada yang ngehujat," jelasnya.
Dokter 38 tahun itu juga menyebut bahwa dirinya tak bermaksud untuk menyamakan orang yang suka makan di pinggir jalan dengan sebutan gembel.
"Padahal aku nggak pernah ngatain makan di pinggir jalan sama dengan gembel. Itu kan berbeda, itu namanya menghina," bebernya.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,TikTok |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |