Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Meninggalnya tiga anggota band yang diduga karena miras (minuman keras) usai manggung di Surabaya tengah menjadi perhatian publik.
Dilansir dari Kompas.com, ketiga anggota band itu masing-masing merupakan seorang sound engineering, pemain saxophone, dan seorang drummer.
Kronologi awal tewasnya ketiga anggota band itu diungkapkan oleh Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, yakni AKBP Hendro Sukmono.
Pihaknya mengatakan bahwa peristiwa itu bermula saat sembilan anggota band tengah manggung di salah satu bar di hotel Surabaya, Jumat (22/12/2023).
"Band ini ada sembilan personel, termasuk sound engineering dan juga ada asisten, semuanya ikut minum (miras)," ucap Hendro.
Dilansir dari Tribun Style, salah satu korban merupakan sosok drummer bernama William Adolf Refly.
Ternyata William merupakan jebolan ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia di tahun 2014 lalu.
Diketahui William mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (24/12/2023), setelah sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Pria kelahiran 14 Mei 1988 ini juga dikenal sebagai mantan drummer band beraliran metal bernama Blues Mates.
Lebih lanjut, William ternyata telah memiliki seorang istri bernama Yiska Yulia dan dua orang anak perempuan.
Baca Juga: 3 Personel Band Tewas Usai Manggung di Surabaya, Diduga karena Tenggak Miras Dicampur Jus
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, William diketahui sempat manggung kembali di acara wedding pada Sabtu siang harinya.
Namun usai manggung untuk kedua kalinya, kondisi William justru makin buruk.
Ia mengalami muntah-muntah serta lemas hingga dilarikan kembali ke rumah sakit.
Namun nyawanya tak tertolong dan ia meninggal dunia pada Minggu (24/12/2023).
Pihak kepolisian diketahui telah menyita 1/4 botol sisa minuman yang sebelumnya ditenggak oleh para anggota band itu.
Sisa minuman yang diamankan kabarnya akan dilakukan penelitian di laboratorium guna mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalamnya.
"Dari sisa botol tersebut, kami amankan untuk diteliti di laboratorium forensik," ujar Hendro.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |