Mulai dari ratusan ribu hingga Rp 10 juta per bulan.
Uang yang dibayar dokter Lo ternyata juga berasal dari urng pribadi dan para donatur.
Ya, hal itu ikhlas dilakukan dokter Lo karena merasa orang tak mampu juga berhak untuk berobat.
"Prinsipnya, bagi saya orang yang tidak mampu juga berhak untuk berobat," ujar dokter Lo dikutip dari Kompas.id terbitan 19 Maret 2019 silam.
Sementara itu, sebelum meninggal dunia, dokter Lo sempat dirawat Rumah Sakit Kasih Ibu sejak Jumat 5 Januari 2024.
Bahkan sebelum meninggal, dokter Lo sempat berpesan kepada anak-anaknya untuk dimakamkan dengan sederhana.
”Karena memang usia sudah sepuh. Beliau sempat dirawat sejak 5 Januari 2024.
Sejak dirawat kondisinya selalu naik turun,” tulis Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Surakarta, Divans Fernandes, melalui pesan singkatnya, Selasa sore dalam pesan singkatnya seperti dikutip Kompas.id.
Jenazah juga diketahui akan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting, Jalan Kolonel Sutarto, Kecamatan Jebres, Solo.
Sebelum meninggal, dokter Lo diketahui berpraktik di Rumah Sakit Kasih Ibu.
Serta membuka praktik dokter umum di rumahnya yang terletak di alan Jagalan No. 27 Solo.
(*)