Grid.ID - Kisah pilu dialami mahasiswa asal Pati, Jawa tengah yang mengalami gangguan jiwa setelah menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024.
Akibat gangguan mental yang dialaminya, mahasiswa berinisial MAH itu sampai harus dirawat di rumah sakit.
Gangguan kejiwaan itu juga membuat sang mahasiswa menjadi tempramental dan sering menyakiti diri sendiri.
Melansir TribunJateng.com, mahasiswa tersebut sempat dirawat di Ruang Sakura RSUD RAA Soewondo yang merupakan tempat khusus pasien gangguan jiwa.
MAH dirawat selama seminggu mulai 23-29 Februari 2024.
Plt Direktur UPT RSUD RAA Soewondo Pati, Hartotok, melalui Kepala Ruang Sakura Sudarwati mengungkapkan, MAH kemudian dirujuk ke Semarang.
Penyebab MAH mengalami gangguan jiwa usai jadi petugas KPPS diduga karena stres akibat beban tugas yang menumpuk.
Selain sibuk menjalani tugas sebagai anggota KPPS, ia juga punya tugas kuliah yang harus diselesaikan.
“Yang bersangkutan banyak tugas yang diemban. Tugas kuliah yang bebarengan dengan tugas Sirekap (jadi pemicu pasien) kurang percaya diri dan menyalahkan diri sendiri,” jelas Sudarwati dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).
Baca Juga: Kondisi Siskaee Memburuk Usai Sebulan di Penjara, Kuasa Hukum Ungkap Sampai Alami Gangguan Jiwa
Dia menjelaskan kalau pasien tidak hanya kehilangan rasa percaya diri tetapi juga menunjukkan kondisi temperamental dan sering marah-marah.
Ia bahkan sampai menyalahkan dan membahayakan diri sendiri.
Pasien yang merupakan anggota KPPS itu telah dirawat sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit seperti pemberian injeksi, kemudian ditenangkan dengan dilakukan prosedur restrain.
“Hal ini demi mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan, misalnya pasien membenturkan kepalanya ke tembok,” jelas dia.
Dokter penanggung jawab pasien, akhirnya merekomendasikan kepada keluarga pasien agar MAH dirujuk ke rumah sakit jiwa di Semarang.
Hal ini agar MAH bisa mendapatkan pelayanan terapi lebih lanjut, misalnya Electroconvulsive Therapy (ECT).
RSJ untuk Caleg Depresi Gagal Pemilu
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin siap menyediakan rumah sakit jiwa untuk caleg yang gagal dalam Pemilu 2024.
Menteri Budi mengungkapkan bila layanan itu akan dibuka di RSJ wilayah Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Baca Juga: Siskaee Dinyatakan Sehat, Polisi Tak Temukan Gangguan Kejiwaan
Nantinya ketiga RSJ itu membuka layanan bagi caleg yang mungkin mengalami stres dan depresi pasca-Pemilu 2024.
Beberapa RSJ di Pulau Jawa tersebut telah menyiapkan diri untuk menampung pasien caleg yang mengalami kesulitan mental setelah pemilihan berlangsung.
Sebagai contoh, RSUD Tangerang telah menyiapkan layanan konsultasi jiwa bagi caleg yang mengalami tekanan psikologis.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSJ Solo, dr. Maria Rini Indriarti menyatakan ada beberapa gangguan jiwa yang bisa menimpa pasien, termasuk para caleg yang gagal dalam Pemilu.
Salah satunya, penyakit mental Skizofernia.
Gangguan jiwa ini masuk dalam golongan psikotik, yakni kesulitan membedakan halusinasi dan realitas.
"Dalam kondisi yang lebih berat kehilangan kemampuan melihat realita. Bisa saja terjadi gangguan psikotik," terang Maria.
Kebanyakan caleg menderita gangguan jiwa karena tidak bisa menerima kekalahannya.
Ditambah lagi, mereka sudah keluar dana banyak untuk bisa memenangkan Pemilu.
(*)
Source | : | Kompas TV,Tribunjateng |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |