Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Kasus pembunuhan seorang anak di Bekasi gegerkan warga sekitar.
Pembunuhan seorang anak berinisial GH (9) itu pun mendapat tanggapa dari KPA (Komisi Perlindungan Anak).
Sebelumnya diketahui bahwa GH ditemukan tewas dalam lubang galian air di Kecamatan Bantargebang, Bekasi pada (2/6/2024).
Jasad korban terbungkus karung di dalam lubang sedalam 2,5 meter di area rumah pelaku.
Pelaku merupakan tetangga korban berinisial DS (61).
Dilansir dari laman Kompas.com, terungkap motif pelaku hingga tega menghabisi korban yang masih di bawah umur.
Rupanya pelaku yang tak dapat menahan nafsu birahinya pada awalnya melakukan pencabulan.
Pembunuhan korban dilakukan untuk menutupi perbuatan cabulnya.
"Motif pertama DS melakukan tindak pidana pencabulan karena tersangka tidak bisa menahan nafsu birahinya karena selama tujuh bulan tidak melakukan hubungan suami istri," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus.
"Tersangka DS melakukan itu untuk menutupi perbuatan pencabulan yang dilakukan terhadap korban," tambahnya.
Kasus itu pun mendapat atensi dari Komisi Perlindungan Anak (KPA).
Dilansir dari laman Tribunnews.com, KPA telah menetapkan Indonesia darurat kasus kekerasan terhadap anak.
Hal itu lantaran kekerasan terhadap anak di Tanah Air terus meningkat dari waktu ke waktu.
Wakil Ketua KPA Daerah Kota Bekasi, Novrian memberikan tanggapan terkait situasi tersebut.
"Satu korban pun adalah darurat. Jadi bukan hanya dari jumlah karena itu sudah fenomena sosial atau mungkin fenomena gunung es yang hanya terlihat bagian atas, tapi di bawahnya banyak. Buat saya, di manapun, bahkan di Indonesia darurat kekerasan anak," ujar Novrian.
Pihaknya mengajak serta masyarakat agar lebih peduli terkait kasus kekerasan terhadap anak.
"Masyarakat sadar harus menjadi pelopor, sehingga kasus-kasus tingkat bawah bisa terdeteksi sejak dini," jelasnya.
Pihaknya pun berharap peran orang tua harus mampu memberikan perlindungan serta pengawasan terhadap anak-anaknya.
(*)
Nasib Tata Janeeta Usai Lama Tak Muncul di TV, Kini Banting Setir Buka Warung di Pasar dan Jual Tempe Mendoan Rp 3 Ribu
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |