Grid.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi datangi keluarga korban ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut. Dia memberikan janji untuk membantu pendidikan dari anak-anak korban.
Dedi Mulyadi datangi keluarga korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa barat, pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB. Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan rasa belasungkawanya atas kejadian meledaknya amunisi kedaluwarsa yang menewaskan 13 orang.
Setelah perbincangannya dengan salah satu perwakilan dari keluarga korban, Dedi Mulyadi kemudian mengatakan dirinya akan mengangkat anak-anak korban tersebut menjadi anak asuhnya. Dedi Mulyadi juga berjanji untuk membiayai sekolah anak-anak tersebut hingga ke perguruan tinggi, serta memberikan uang tunai sebesar Rp 50 juta untuk setiap keluarga korban.
"Seluruh anak-anak dari korban, sampai perguruan tinggi saya yang urus. satu keluarga saya menyampaikan Rp 50 juta. Saya sampaikan secara langsung hari ini," ucap Dedi Mulyadi, dikutip Grid.ID dari Tribunjakarta.com.
Para korban tampak sangat berharap dari janji yang diberikan Dedi Mulyadi tersebut. Beberapa dari mereka juga kembali mencurahkan isi hati, dimana salah satu keluarga korban yang tewas bercerita masih memiliki adik yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK).
Dedi Mulyadi kemudian menyampaikan bahwa dirinya akan menanggung seluruh biaya hidup keluarga korban tewas, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum. Dia mengatakan bahwa sebagai gubernur itu adalah tugasnya untuk mengurus anak-anak yang ditinggalkan.
"Seluruh anak-anak dari keluarga korban itu biaya hidup dan sekolahnya sampai kuliah saya tanggung jawab."
"Tugas gubernur adalah ngurususin anak-anak yang ditinggalkannya agar tidak terlantar pendidikannya, agar tidak terlantar kehidupannya. Semua anak-anaknya yang berkeluarga dan maupun belum berkeluarga jadi tanggung jawab saya," tegasnya.
Cerita Korban Selamat Ledakan Amunisi di Garut
Adapun dari salah satu keluarga korban yaitu Salim yang merupakan kakak kandung dari korban meninggal Iyus dan Anwar menceritakan tentang kejadian yang dia alami. Salim mengaku bahwa dia mengetahui situasi di lokasi saat ledakan tersebut terjadi. Namun, Salim justru tidak mengetahui jika dua adiknya turut berada di sana.
"Ngga janjian apa-apa. Saya memang ngga tahu ada adik saya di lokasi itu," kata Salim.
Baca Juga: Profil Irjen Karyoto, Calon Besan Dedi Mulyadi yang Putrinya Dilamar Maula Akbar
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Faza Anjainah Ghautsy |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |