“Apa?”, guru pria itu kaget mendengar kata-kata saya.
“Apakah itu terdengar tidak pantas bagi anda? Mengapa anda tidak menarik bra teman guru anda saat ini? Apakah itu telihat sebagai sebuah lelucon?
Kamu pikir hanya karena mereka masih anak-anak lalu itu terdengar menyenangkan?”, tutup saya.
Tak terima dengan penjelasan saya, sang kepala sekolah akhirnya menjawab,
“Dengan segala hormat, putri anda telah memukuli anak lain.”
Saya juga tak terima dengan penjelasan kepala sekolah, akhirnya menjawab
“Tidak. Dia membela diri terhadap serangan seksual dari murid lain.
BACA Yuk Intip Koleksi Bikini Shandy Aulia yang Stylish dan Super Seksi!
Berapa kali putri saya harus membiarkan dia menyentuhnya? Jika orang yang seharusnya membantu dan melindunginya di ruang kelas tidak dapat diganggu, apa yang harus dia lakukan?
Dia menarik bra-nya dengan sangat keras hingga terlepas.”
Akhirnya saya membawa putri saya pulang.
Saya akan melaporkan hal ini ke administrator sekolah. Sebelum pulang saya berpaling ke bocah itu dan berkata,
“Sentuh putri saya lagi, saya akan meminta kamu ditangkap karena kekerasan seksual, apakah kamu mengerti?”
Nah, kisah di atas menjadi pelajaran sangat berharga buat orang tua serta anak-anak mereka.
Kekerasan bukanlah menjadi jawaban terbaik, tetapi ada contoh di mana pembelaan diri bisa menjadi satu-satunya jalan. (*)
Source | : | newsner |
Penulis | : | Yuliana Sere |
Editor | : | Yuliana Sere |