Grid.ID - Untuk menjaga kesehatan, diperlukan upaya membentuk pola hidup sehat.
Pola hidup sehat melibatkan banyak faktor seperti pola makan, pola tidur, dan tentunya olahraga.
Hal ini tidak terlepas dari keinginan untuk menjaga kebugaran tubuh, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Meski terlihat umum dilakukan, berolahraga dapat menimbulkan risiko cedera, khususnya pada bahu, tangan, dan kaki, terlebih jika tidak dilakukan dengan benar.
Cedera olahraga dapat terjadi pada siapa saja, pria, wanita, anak-anak, juga orang dewasa, baik atlet profesional ataupun orang awam (recreational athlete).
(BACA JUGA : 4 Mitos Mengerikan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang Harus Kamu Tahu)
Peradangan otot maupun sendi akibat salah posisi, otot yang robek, ataupun dislokasi otot, tulang, dan sendi adalah beberapa jenis cedera yang umum terjadi saat berolahraga.
Kesalahan posisi bagian tubuh saat berolahraga, bersinggungan dengan sesama pemain, teknik bermain yang kurang tepat dan penggunaan otot yang beriebihan dapat menimbulkan cedera pada tangan, bahu, serta kaki.
Beberapa jenis olahraga yang dapat memicu cedera tangan dan bahu adalah golf, tenis, badminton, dan voli.
Dan jika sudah mengalami cedera ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk pertolongan awal.
dr. Dimas R. Boedijono, Sp. OT(K), Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Konsultan Foot & Ankle RS Pondok Indah, ditemui dalam acara Siaran Pers RS Pondok Indah: Penanganan akurat untuk menangani cedera bahu & kaki setelah olahraga, di kawasan Jakarta Pusat (21/5), mengungkapkan hal-hal yang harus dilakukan sesaat setelah cedera.
(BACA JUGA : Bisa Menyehatkan Kulit dan Rambut, Ternyata Inilah Efek Samping Konsumsi Vitamin Prenatal Secara Berlebihan)
"Hal-hal yang penting dilakukan saat mengalami cedera setelah berolahraga adalah dengan imobilisasi (tidak menggerakan bagian cedera) dan mengompres bagian cedera dengan batu es."
Berbicara mengenai batu es, mengapa mengompres cedera harus dilakukan dengan menggunakan batu es ya?
Dalam kesempatan sama, dr. Iman Widya Aminata, Sp. OT, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi RS Pondok Indah, menjelaskan alasannya.
1. Penggunaan batu es pada fase akut dapat mengurangi bengkak
Batu es dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami vasokontriksi (menyempit), sehingga pembengkakan akan berkurang.
(BACA JUGA : Nggak Boleh Sembarangan, Ini Tips Menggendong Bayi Ala Reisa Broto Asmoro)
2. Meredakan nyeri
Es batu yang bersifat dingin akan memberikan sinyal ke saraf dan akan "memanipulasi" otak untuk tidak merasa nyeri lagi.
3. Mudah didapatkan
"Es batu lebih mudah untuk ditemukan ketimbang air hangat atau obat pereda nyeri lain.
Jadi tidak ada salahnya untuk mencoba es batu saat cedera," tutup Imam. (*)
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Mengapa Cedera Akibat Olahraga Baiknya Dikompres dengan Es Batu?")
Penulis | : | None |
Editor | : | Linda Fitria |