Saat belum menjadi ratu, Puteri Elizabeth kecil menjalani homeschooling dari pukul 9.30 sampai 11.00 pagi.
Baca : Baju Koko Black Panther Menjadi Buruan Masyarakat Untuk Dikenakan Saat Idul Fitri Nanti
Sejak pamannya, Raja Edward VII memutuskan untuk turun takhta, otomatis Puteri Elizabeth harus mengejar pendidikan sebagai calon Ratu Inggris.
Maka dari itu, Puteri Elizabeth hanya menerima pendidikan mengenai sejarah konstitusional dari seorang guru di akademi Eton bernama Henry Marten.
Puteri Elizabeth sesungguhnya ingin bersekolah seperti anak-anak lainnya, ia bahkan tergolong sebagai anak yang punya rasa ingin tahu dan kecerdasan memori yang tinggi.
Tapi pendidikan formal bukanlah prioritas dari kedua orangtuanya.
Ayahnya, Raja George VI benci sekolah dan ibunya, Ratu Elizabeth Bowes-Lyon berpikir bahwa bersenang-senang justru lebih penting daripada sekolah.
Baca : Bukan Tiba-tiba Muncul Begitu Saja, Ini Asal Muasal Istilah Ngabuburit
Mendobrak tradisi kerajaan selama ini, Ratu Elizabeth II kemudian menyekolahkan Pangeran Charles di Gordonstoun yang juga merupakan sekolah Pangeran Philip, suaminya.
Pangeran Charles berhasil lulus dengan 5 nilai level-O, serta 2 nilai level-A di pelajaran sejarah dan bahasa Perancis.
Dalam sistem pendidikan di Inggris, level-O adalah kriteria kelulusan minimal dari sebuah mata pelajaran.
Di atasnya ada level-A1 atau sering juga disebut level-AS yang nilainya lebih tinggi dari level-O.
Source | : | Mirror,wikipedia |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |