Grid.ID - Insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba Senin (18/6) menyisakan nestapa bagi keluarga korban.
Saat itu KM Sinar Bangun bertolak dati pelabuhan Simanindi, Samosir menujy pelabuhan Tiga Ras, Simalungun.
Parahnya kapal mengangkut penumpang dan sepeda motor melebihi kapasitas.
Baru 30 menit berlayar, KM Sinar Bangun oleng diterpa angin kencang beserta ombak tinggi.
BACA : Kisah Kopassus Menyamar Sebagai Pengawal Presiden Filipina Untuk Mengamankannya dari Kudeta
KM Sinar Bangun lantas karam setelah sempat oleng tiga kali sebelumnya.
Salah satu Korban selamat kecelakaan KM Sinar Bangun, Juwita Sumbayak memberikan kesaksiannya.
Dibalik balutan selimut RSUD Hadrianus Sinaga, Juwita mengisahkan kejadian nahas itu dengan beruraian air mata.
Menurut Juwita, kapal yang ditumpanginya tenggelam karena kelebihan muatan.
Ia memperkirakan KM Sinar Bangun dijejali 200 penumpang.
BACA : Tak Sengaja Bakar Botol Pengharum Ruangan, Seorang Bocah Alami Nasib Sial
Saat ombak dan angin kencang menghempas kapal dan oleng ke sebelah kanan, penumpang mulai ketakutan.
Selanjutnya ombak tinggi menerjang kapal dan KM Sinar Bangun terbalik.
Kejadian berlangsung cepat membuat Juwita tak bisa mencerna detail apa yang terjadi.
Secara reflek Juwita meraih helm dan memeluknya saat sudah berada di air.
Helm itu membantunya mengapung.
BACA : Punya Tambang Berlian, Rapper 'Akon' Hendak Bangun Wakanda Sesungguhnya di Senegal
"Ngeri loh, ngeri. Aku sebenarnya sudah pasrah. Aku selamat karena kupegang helm. Aku pun udah gak mau lagi selamat. Udah pasrah mau mati saja," ujarnya terbata-bata seperti dikutip dari Tribun Medan.
Juwita juga melihat penumpang lainnya berusaha berenang meskipun tidak semuanya bisa agar tak tenggelam.
Lantas diantara hidup dan mati itu ada kapal feri datang membantu menyelamatkan penumpang KM Sinar Bangun.
"Ketika saya terombang-ambing ada kapal feri yang datang. Mereka memberikan tali untuk saya. Makanya aku selamat," ujarnya.
Juwita menangis mengingat keluarganya yang juga menjadi korban KM Sinar Bangun yang sekarang entah bagaimana nasibnya.
"Anakku, sama suamiku masih di sana. Mereka gak bisa berenang," katanya.
KM Sinar Bangun diperkirakan membawa 192 penumpang padahal kapal hanya berkapasitas 43 penumpang.
Hingga saat ini baru tiga jenazah ditemukan, 18 selamat dan 170 lainnya masih dalam pencarian.(*)
Source | : | tribunnews,Tribun Medan |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |