Bahaya Langsung Minum Air Setelah Makan, Salah Satunya Bisa Bikin Obesitas!

Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID – Salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan banyak orang adalah langsung minum setelah makan.

Beberapa orang menganggap bahwa hal ini harus segera dilakukan untuk memperlancar proses pencernaan.

Tapi ternyata justru anggapan itu salah, langsung minum air setelah makan justru akan mengacaukan proses pencernaan.

(BACA JUGA: Beda dari yang Lain, 4 Artis Ini Tampil Pede dengan Makeup Natural di Momen Pernikahannya!)

Hal ini juga bisa sebabkan beberapa hal yang membahayakan tubuh.

Dilansir Grid.ID dari laman Boldsky, disebutkan bahwa hal ini bisa membuat kenaikan kadar insulin yang menyebabkan gula darah meningkat.

Hal ini terjadi karena glukosa dari makanan tidak dicerna dan justru disimpan dalam tubuh dan diubah menjadi lemak saat air minum langsung masuk ke tubuh setelah makan.

Gula darah yang meningkat bisa sebabkan diabetes dan juga obesitas.

(BACA JUGA: Wah, Ternyata Ini Film Favorit Randy Martin dan Casandra Lee)

Di samping itu, ada pula hal lain yang perlu kamu waspadai seperti.

1. Asam urat

Peningkatan kadar asam urat sebabkan nyeri lutut, bahu dan persendian.

Parahnya hal ini juga bisa sebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.

2. LDL (Low Density Lipoproteins)

LDL dikenal juga dengan kolesterol jahat.

Hal ini karena makanan tidak tercerna dengan sempurna saat air masuk bersamaan dengan makanan.

(BACA JUGA: Demi Koleksi Kaos Band Metal, Soleh Solihun Rela Terbang ke Tokyo)

3. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)

Kondisi ini lebih buruk dari LDL.

VLDL dalam tubuh meningkat karena pencernaan yang tidak tepat dan jika berkepanjangan bisa mengancam jiwa.

4. Trigliserida

Makanan yang tidak tercerna dengan sempurna karena konsumsi air bisa sebabkan peningkatakan trigliserida.

(BACA JUGA: Ketika Vanessa Diminta oleh Netizen, Adipati Dolken: Oke Ambil aja!)

Trigliserida adalah lemak alami dalam tubuh dan jika hal ini meningkat bisa sebabkan masalah kardiovaskular dan meningkatkan risiko jantung. (*)

PROMOTED CONTENT