Laporan Wartawan Grid.ID, Dwi Ayu Lestari
Grid.ID - Sekarang ini, kasus penderita kanker semakin meningkat.
Menurut World Health Organization (WHO), setidaknya terdapat 8,8 juta orang yang meninggal karena kanker di tahun 2015.
Tentu saja angka ini sangat menghawatirkan.
Selain faktor gen, lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat bisa menjadi pencetus sel kanker.
Berbagai upaya pencegahan tentunya perlu dilakukan untuk menghindari penyakit mematikan ini.
( BACA JUGA :Ridwan Kamil Galang Donasi Netizen untuk Gempa Lombok)
Kamu bisa melakukannya mulai dari hal terkecil loh, seperti menjaga pola makanmu sehari-hari.
Grid.ID akan membagikan 4 makanan dan minuman yang pantang kamu konsumsi jika ingin terhindar dari kanker. Simak yuk!
1. Microwave popcorn
Bungkus popcorn yang di mocrowave hingga isinya merupakan pencetus kanker paru-paru.
Asap yang dikeluarkan dari mentega buatan di dalam popcorn mengandung diacetyl yang beracun bagi manusia.
Ada baiknya kamu membuat popcorn sendiri di rumah dengan cara konvensional.
( BACA JUGA :Resmi Comeback, Straw Beret Hat Irene Red Velvet Ternyata Dibanderol Harga Jutaan Rupiah!)
2. Daging merah panggang
Makanan ini memang terasa enak, namun menurut ilmuan memasak daging dengan cara di panggang bisa melepaskan karsinogen.
Saat daging merah dipanggang hingga matang, maka kandungan di dalamnya kan berubah menjadi unsur kimia dan molekul daging.
Hindari memasak daging merah dengan cara dibakar ya.
3. Ikan hasil budidaya
Permintaan ikan yang tinggi membuat budidaya ikan melibatkan antibiotik, pestisida dan bahan kimia karsinogenik lainnya.
Ikan yang dibudidaya juga tidak memiliki kandungan protein yang sama dengan iklan liar pada umumnya.
( BACA JUGA :Dapat Kecupan dari 2 Anak Lelakinya, Yuni Shara: 'The Simple of Love')
4. Minuman bersoda
Minuman bersoda sudah diperdebatkan sejak lama sebagai penyebab utama penyakit kanker.
Kandungan fruktosa yang tinggi serta pewarna dan sejumlah bahan kimia lainnya berdampak buruk pada kesehatan.
Sama halnya dengan diet soda, minuman ini bahkan lebih buruk daripada racun tikus. (*)
Source | : | who.int,thetruthaboutcancer.com |
Penulis | : | Dwi Ayu Lestari |
Editor | : | Irma Joanita |