Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman adat dan budaya.
Oleh karena itu, tiap-tiap wilayah di Indonesia memiliki rumah adat yang khas dan berbeda-beda.
Bagi sebagian wilayah, rumah adat menjadi jati diri dari sebuah budaya atau tradisi tertentu.
BACA JUGA: Konsumsilah Buah Pisang Saat Waktu Terbaik, Kapan Saja ya?
Dailansir Grid.ID dari laman Wikipedia, terdapat sebanyak lebih kurang 37 rumah adat dari Sabang hingga Merauke.
Hal tersebut yang membuat Indonesia dikenal akan keberagamannya yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Rumah adat dari tiap-tiap daerah memiliki bermacam bentuk yang unik dan menarik.
Hasil penelusuran Grid.ID dari laman Kompas.com, berikut 5 atap rumah adat yang sarat akan makna.
BACA JUGA: Tiba di Indonesia, Member iKON Dapat Selendang Batik, Unggahan Foto June Lawak Banget!
Atap Limasan
Rumah adat Betawi dibagi menjadi dua jenis, yaitu rumah panggung dan rumah datar.
Rumah di ibu kota Indonesia ini diyakini memiliki nilai sakral masing-masing.
Untuk rumah panggung, identik dengan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir atau rawa-rawa, sedangkan rumah datar identik dengan masyarakat di kawasan pedalaman yang berprofesi sebagai petani.
Rumah adat Betawi memiliki atap yang dikenal dengan nama atap limas.
Uniknya tiap sudut atap limas terdapat tempat untuk menampung air.
BACA JUGA: Kiwi dan 4 Buah Berikut Bisa Atasi Sembelit dengan Cepat loh
Atap Pencu
Atap pencu merupakan atap rumah adat dari daerah Kudus, Jawa Tengah.
Bangunan rumah adat Kudus didominasi dengan ukiran khas Kudus.
Pada ciri arsitektur bangunan tradisional Kudus tersebut sarat akan nilai religius.
Uniknya, seluruh kayu pada bangunan rumah khas Kudus tidak dipaku, melainkan "dipantek" dengan menggunakan kayu berukuran kecil.
BACA JUGA: Wah!Dalam Sehari Wisma Atlet Habiskan 900Kg Beras dan 2 Ton Daging
Atap Tongkonan
Atap rumah Tongkonan merupakan atap rumah adat Toraja.
Bentuk atap ini sangat unik karena berbentuk layaknmya tanduk kerbau.
Namun, pada bagian tengah atap rumah adat Toraja ini berbentuk seperti perahu yang tertangkup.
Tak hanya itu, pada atap rumah Tongkonan juga sering dipasang tanduk kerbau sebagai stattus sosial pemilik rumah.
Atap Bolon
Atap rumah khas Suku Batak ini sekilas tampak seperti atap tongkonan.
Namun, atap Bolon merupakan atap pada rumah gorga atau rumah bolon khas Suku Batak.
Rumah adat Suku Batak ini memiliki tiga tingkat dengan puncak atap rumah yang terdapat kepala kerbau.
Peletakan kepala kerbau tersebut tidak serta merta sebagai hiasan tetapi juga sebagai lambang kesejahteraan para penghuninya.
BACA JUGA: Tanggapan Ketua INASGOC Perihal Isu Tiket Asian Games 2018 yang Ludes Diborong BUMN
Atap Bergonjong
Atap bergonjong terdapat pada rumah adat Minangkabau.
Bentuk atap yang khas menjadi salah satu daya tarik dan sangat melekat di benak masyarakat.
Saking terkenalnya, bentuk atap berjonjong sering digunakan sebagai atap rumah makan padang di berbagai wilayah di Indonesia.
Sama seperti rumah adat pada umumnya, atap bergonjong menunjukkan status sosial dari pemilik rumah.
BACA JUGA: David Beckham Rayakan Ulang Tahun Putranya dengan Mengajarinya Bercukur
Atap Rumah Nias
Atap khas rumah adat Nias ini terbuat dari dedaunan yang dikeringkan.
Biasanya, si pemilik rumah akan menggantinya tiap dua tahun sekali.
Uniknya lagi, pengaturan panjang dan derajat atap yang sama, membuat air hujan di perkampungan tradisional Nias jatuh di tempat yang sama.
BACA JUGA: Ini Alasan Citra Scholastika Belum Targetkan Menikah Usia Muda
Hal ini memudahkan pembuatan saluran pembuangan air di perkampungan adat Nias.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Deshinta Nindya A |