Ketika mikroba mengubah besi menjadi energi dan makanan, besinya berubah. Dari besi (III) menjadi besi (II).
Besi (II) lalu terbawa saat air mengalir ke luar gletser. Besi itu lalu terkena oksigen. Kemudian, berubah lagi, deh, menjadi besi (III).
Baca Juga : Dokter Populer di Medan ini Alami Nasib Tragis Dibakar Hidup-Hidup
Besi (III) itu berwarna merah oranye, seperti besi berkarat. Airnya pun jadi berwarna merah. Nah, jadilah air terjun darah. (*)
Artikel ini telah tayang di Bobo.ID Ada Air Terjun Darah di Antartika, Bagaimana Air Terjun Itu Terbentuk?
Source | : | Bobo.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |