Grid.ID - Gempa dan tsunami terjadi di Palu dan Donggala pada Jumat (28/9).
Beberapa waktu lalu, gempa juga terjadi di Lombok, NTB dan sempat melumpuhkan sendi-sendi kehidupan di sana.
Indonesia mau tak mau memang harus selalu waspada akan datangnya gempa yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Hal ini disebabkan lantaran Tanah Air kita masuk ke dalam negara Ring of Fire alias negara Cincin Api Pasifik.
Baca Juga : Gempa Donggala : 5 Fakta Mengenai Reruntuhan Hotel Roa Roa Korban Selamat dan Nasib Atlet Paralayang
Yang dimaksud Cincing Api ialah sebuah garis imajiner berbentuk tapal kuda sepanjang 40 ribu kilometer yang jika dilewati garis maka daerah tersebut rawan gempa bumi serta letusan gunung berapi.
Posisi geografis Indonesia terletak pada tiga tumbukan lempeng utama benua.
Yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.
Bukan hanya Indonesia saja yang masuk ke dalam negeri Cincin Api Pasifik.
Tercatat ada banyak negara yang dilewatinya, yaitu Amerika, Rusia, Chile, Jepang dan Selandia Baru juga termasuk dalam area Ring of Fire.
Namun hanya Indonesia, Selandia Baru dan Jepang yang semua wilayahnya rawan gempa.
Entah sudah berapa kali gempa bumi melanda berbagai wilayah di Indonesia.
Bahkan catatan zaman kolonial Belanda sudah merekam berbagai anomali alam di Nusantara berikut mitigasi bencana alamnya.
Menukil dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Survey (USGS), mereka mencatat adanya berbagai kejadian alam di seluruh dunia.
Termasuk gempa di Lombok serta Palu belakangan ini.
Baca Juga : Viral Video Kopi Cap Luwak Terbakar, BPOM Berikan Penjelasan dan Rekomendasi Sebelum Membeli Produk Makanan
USGS juga sudah mencatat riwayat gempa di Indonesia dari tahun 1973-2013 melalui visual citra satelit.
Jika dilihat maka titik gempa dalam citra satelit itu bagaikan kawanan semut di mana hampir setiap wilayah Indonesia pernah diguncang gempa.
Titik gempa terlihat jarang di pulau Kalimantan.
Hebatnya dalam keterangan USGS, Indonesia hampir setiap hari diguncang gempa, akan tetapi ada lebih banyak gempa bermagnitudo amat kecil sehingga tidak bisa dirasakan.(Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | USGS.gov |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |