Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Gempa yang melanda Kota Palu masih menyisakan duka yang mendalam.
Dibalik bencana alam tersebut, terdapat berbagai kisah seorang wanita bernama Fitri Leonica.
Wanita berusia 35 tahun tersebut berhasil bertahan hidup di bawah reruntuhan hotel selama tiga hari tanpa makan dan minum.
Fitri bertahan hidup dibalik reruntuhan Hotel Roa Roa Palu.
Ia merupakan salah satu tamu Hotel Roa-Roa, yang berhasil dievakuasi pada Minggu (30/9/2018) sore.
Proses evakuasi dimulai pukul 16.30 WITA dan Fitri berhasil di keluarkan dari reruntuhan bangunan tepat pukul 20.00 Wita.
Baca Juga : Aksi Kocak Baim Wong Dengan Kostum Power Ranger Sambil Narik Becak
Diketahui Fitri berasal dari Provinsi Lampung.
Namun kesedihan masih dirasakan Fitri setelahnya.
Tangisnya pecah saat mengetahui suaminya meninggal dan belum bisa dievakuasi lantaran kendala alat berat.
Baca Juga : Kiki The Potters Beri Klarifikasi, Nikita Mirzani Justru Merasa Tak Ada Masalah
Setelah evakuasi, Fitri kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
Di kedua tangan dan kaki Fitri nampak sejumlah luka akibat tertimpa reruntuhan beton.
Fitri bisa ditemukan dan dievakuai berkat teriakannya saat itu yang meminta air dan makanan.
Baca Juga : Update Gempa Donggala - Kisah Fitri Leonica, 3 Hari Hidup di Bawah Reruntuhan Gempa Bersama Jenazah Suami
Saat dievakuasi, Fitri nampak lemas dan tak berdaya.
Namun belum diketahui apakah Fitri mengalami patah tulang atau tidak.
Fitri merupakan korban ketujuh yang berhasil dievakuasi dengan selamat dari runtuhan bangunan Hotel Roa-Roa.
Baca Juga : Syuting Bareng Amitabh Bachchan, Aamir Khan Sempat Kesulitan Berakting
Hingga saat ini, Basarnas masih berupaya melakukan evakuasi dengan alat manual.
Pasca gempa dan tsunami, ribuan warga terpaksa diungsikan karena kerusakan masif terjadi hampir di seluruh Palu dan sekitarnya.
Melansir dari Kompas.com, hingga Minggu pukul 13.00 WIB, sekitar 16.732 orang pengungsi tersebar di 24 titik.
Baca Juga : Indro Warkop Ucapkan Selamat Ulang Tahun dan Minta Maaf untuk Mendiang Dono
Jumlah tersebut belum termasuk di Kabupaten Sigi dan Parigi Mountong.
Para pengungsi mengalami kekurangan bahan makanan dan kebutuhan lainnya.
Daftar kebutuhan yang sangat dibutuhkan para korban antara lain BBmM, air minum, tenaga medis, obat-obatan, rumah sakit lapangan, tenda, terpal, selimut, veltbed, tangki air, bahan makanan, alat penerangan, genset, dapur umum, kantong mayat, kain kafan, makanan bayi dan anak. (*)
Source | : | Tribun Timur,Kompas.com |
Penulis | : | Linda Rahmadanti |
Editor | : | Linda Rahmadanti |