Saat ditanyai tentang tanggapannya mengenai kasus Ratna Sarumpaet, ia malah tidak peduli karena tidak mengikuti pemberitaan tetangganya tersebut.
"Ah kalo saya nggak peduli, saya sendiri kan juga nggak tau persisnya kaya gimana," ujar Arif.
Baca Juga : Pasca Ratna Sarumpaet Ditangkap, Rio Dewanto Unggah Foto Ini di Instagram
Bahkan Ketua RW setempat pun dibuat keheranan atas kasus Ratna.
"Itu dia, ketika ada berita yang Ratna Sarumpaet itu katanya bohong, nah itu saya bingung kan, dia tau ya bohong nih bakal ketahuan, ada apa itu sebenernya yang saya masalahin saya nggak percaya, kok mau dia bohong," ungkap Achmad Badrul Fajri saat ditemui Grid.ID di kawasan Jalan Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).
Awal mula lelaki berusia 54 tahun ini mendengar tentang kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet dari ketua RT setempat.
"Saya yang ngomong pak RT (kabar dari pak RT), 'Pak RW, Pak RW nggak lihat Kak Ratna dipukulin? Nggak lihat fotonya nih? Itu (kata) Pak RT, udah," cerita Achmad Badrul Fajri.
Kemudian, Achmad Badrul Fajri mendapati informasi lain bahwa Ratna Sarumpaet berbohong soal kabar pengeroyokan.
Achmad Badrul Fajri memilih tak memberi tanggapan, sebab dia tak ingin mudah percaya tanpa ada bukti.
Baca Juga : Sempat Tertunda, Tim Penyidik Lanjutkan Agenda BAP Kasus HOAX Ratna Sarumpaet
"Kemarin saya pergi sama temen saya, 'oh Kak Ratna Sarumpaet bohong katanya, katanya dipukulin nggak taunya itu operasi plastik' saya sih nggak tanggepin, saya cuek aja," ungkap Achmad Badrul Fajri.
Penggeledahan di rumah Ratna Sarumpaet pun terjadi, Jumat malam (5/10/2018) dan sebagai ketua RW, Ahmad Badrul Fajri menyaksikan hal tersebut dan baru memahami kasus Ratna Sarumpaet.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |