Perjuangan Suparniyati dalam menggapai mimpinya sangat patut untuk dibanggakan.
Sejak sekolah dasar, Suparniyati sudah gigih melatih dirinya untuk menjadi atlet tolak peluru.
Sang ayah angkat, Jasman, adalah orang yang pertama kali memperkenalkan olahraga ini kepada Suparni.
Tidak hanya itu, menurut pengakan Suparniyati, Jasman juga berperan sebagai pelatihnya selama ini.
"Bapak angkat, yang memang dekat dengan keluarga saya, yang mengajak saya untuk berlatih sampai akhirnya saya bisa ikut Pekan Olahraga Daerah di Bengkalis, Riau tahun 2009," tutur Suparniyati.
Meski berada dalam kondisi sulit, Suparniyati nyatanya tetap punya target tinggi guna kemajuan bangsa.
Baca Juga : Grup Band Kotak Sindir Kasus Ratna Sarumpaet di Panggung Asian Para Games 2018
Pengalaman Suparniyati sebagai atlet semakin terasah setelah mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XIV di Riau tahun 2012.
Prestasi gemilang itu kemudian membawanya ke Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016 di mana Suparni Yati berhasil menggondol dua emas dan satu perak.
"Dari sana saya kemudian dipanggil ke pemusatan latihan nasional untuk ASEAN Para Games 2017," ujar perempuan berusia 25 tahun itu. (*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,tribunnews |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |