Grid.ID - Burung Emprit atau bahasa bekennya Tree Sparrow amat penting perannya dalam rantai makanan.
Tapi burung emprit juga dikategorikan sebagai binatang yang merugikan petani lantaran merusak hasil panen mereka.
Ada suatu kasus di mana 45 juta orang tewas kelaparan karena mereka membunuhi burung emprit.
Dikutip dari The Vintage News, Kamis (11/10) pada tahun 1958, pemimpin Republik Rakyat China Mao Zedong membuat peraturan yang terdengar aneh.
Ia memerintahkan semua rakyat China agar membunuhi dan memberantas kawanan burung emprit di negaranya.
Alasannya, Mao berpikir jika burung emprit dimusnahkan dari seluruh China hasil panen akan baik lantaran burung emprit suka memakan biji-bijian macam padi yang dijadikan makanan utama rakyat China.
Baiknya hasil panen ini tentunya akan menambah pemasukan dan kehidupan rakyat China yang amat banyak itu.
Mao tak main-main akan peraturan pembunuhan massal burung emprit ini.
Baca Juga : Angkuhnya Gaya Sedekap Bos IMF Kepada Soeharto Kala Memberi Dana Bantuan Ke Indonesia Tahun 1998
Ia memasukkannya dalam rencana nasional China dan membuat iklan-ikklan propaganda jikalau membunuhi burung emprit akan mendapat hadiah dari pemerintah.
Masyarakat China kemudian dimobilisasi untuk membasmi kawanan burung emprit.
Mereka menggunakan drum dan pemukul untuk menakut-nakuti burung emprit sebelum ditembaki dengan senapan angin.
Lebih kejamnya lagi sarang, pohon dan tempat yang biasa dipakai burung emprit bernaung dirobohkan.
Aksi Genosida besar-besaran ini hampir menyebabkan populasi burung emprit di China mendekati ambang kepunahan.
Baca Juga : Jadwal Pertandingan Asian Para Games 2018 Hari Ini, Nonton yuk!
Mao merasa apa yang dilakukannya sudah benar dan sekarang burung emprit di negaranya sudah sangat jauh berkurang.
Tapi seperti teori keseimbangan Yin Yang, merusak satu hal akan berdampak pada hal lainnya.
Hilangnya burung emprit bukannya membuat hasil panen petani baik namun malah hancur total.
Hilangnya burung emprit mengakibatkan berkembang biaknya hama macam belalang, ulat dan wereng tak terkendali di seluruh China.
Fenomena tersebut wajar karena burung emprit adalah predator alami hama pertanian dan celakanya malah dibasmi dengan alasan memakan satu dua biji padi.
Hasil panen gagal total yang membuat seluruh rakyat China dilanda kelaparan.
Kelaparan ini sangat parah karena diperkirakan 45 juta orang lebih tewas akibat program pemerintah yang salah kaprah tersebut.(Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |