Laporan Wartawan Grid.ID, Eria Winda Wahdania
Grid.ID - Kisruh antara selebritis Kris Hatta dan Hilda Vitria masih terus berlanjut.
Kris Hatta dan Hilda Vitria juga masih terus saling melapor ke pihak berwajib guna menyelesaikan masalah tersebut.
Namun, hingga kini belum ada titik terang dari perseteruan antara Kriss Hatta dengan kekasih Billy Syahputra ini.
Baca Juga : Via Vallen Ungkap Kebenaran Pernikahan Hilda Vitria dan Kriss Hatta
Kris Hatta sendiri terus bersikukuh pernah melakukan pernikahan dengan Hilda Vitria.
Sedangkan Hilda mengungkapkan tidak pernah ada pernikahan antara dirinya dan Kriss Hatta dengan berbagai alasan.
Hingga kini, kedua belah pihak masih terus membeberkan bukti yang dimiliki masing-masing guna membenarkan pernyatannya.
Baca Juga : Kisruhnya dengan Hilda Vitria dan Billy Syahputra Tak Kunjung Usai, Kriss Hatta Merasa Malu
Baru-baru ini, psikolog Rini Hasan mencoba menganalisis permasalahan keduanya.
Dilansir Grid.ID dari laman Instagram @taante_reempong_officiaall, akun gosip ini mengunggah cuplikan video dari acara televisi Selebrita Siang Trans 7 yang membeberkan analisis dari Rini Hasan.
Rini Hasan mengungkap bahwa yang berbohong dalam kasus ini adalah pihak Hilda.
Baca Juga : Kriss Hatta Ceritakan Awal Pertemuan Hilda Vitria dan Billy Syahputra
Hal tersebut lantaran Hilda terus mengumpulkan bukti dan mengelak adanya pernikahan dengan Kriss Hatta.
Rini lantas berasumsi apakah Hilda malu mengakui pernikahannya atau hanya ingin terus menerus menjadi bahan berita demi popularitas.
"Maka yang berbohong mengenai status perkawinan ya yang berbuat. Kalau dia mengumpulkan bukti, terus menerus mengatakan tidak pernah ada bahwa semua yang dikatakan oleh laki laki yang dulu adalah suaminya itu adalah bohong, maka yang akan timbul adalah pertanyaan ini karena malu udah kepalang ketahuan atau punya maksud maksud yang lain supaya terus menerus menjadi news," ungkap Rini.
Baca Juga : Billy Syahputra Buka Suara Saat Hilda Vitria Dituding Pakai Pelet untuk Menggaet Dirinya
Rini juga memberikan saran, ada baiknya keduanya mengakui pernikahan dan menyelesaikan perceraian.
Mengingat pasangan tersebut memang sudah tidak memiliki keinginan untuk bersatu.
"Alangkah baiknya menurut saya kalau diakui saja pernah terjadi perkawinan dan segera diurus perceraiannya toh, keduanya sudah tidak punya keinginan untuk bersama lagi.
Tidak ada hal yang membuat mereka harus melama lamakan atau melambatkan perceraian," tambahnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Winda Wahdania |
Editor | : | Deshinta Nindya A |