Laporan Wartawan Grid.ID, Ulfa Lutfia Hidayati
Grid.ID - Setelah mengarungi rumah tangga selama 5 tahun bersama Tsania Marwa, Atalarik Syach memutuskan untuk berpisah pada 2017 lalu.
Setahun sudah keduanya mengakhiri hubungan, kini Atalarik Syach mulai blak-blakan dengan kriteria calon pendamping impiannya.
Dilansir dari Kompas.com, Atalarik Syach saat ini memang mulai membuka hati untuk kembali mencari pendamping yang terbaik untuknya.
Baca Juga : Cerita Haru Haykal Kamil dan Tantri Namirah ketika Sang Keluarga Jadi Korban Lion Air JT 610
Ternyata sosok yang keibuan menjadi salah satu kriteria yang diinginkan duda 45 tahun ini.
Bahkan ia tidak mempermasalahkan status wanita yang akan mendampinginya, apakah seorang janda atau bukan.
"Sudah pernah menikah atau belum pernah menikah itu buat saya sama saja, yang penting pure punya jiwa seorang ibu," ucap Atalarikn Syach saat ditemui dalam jumpa pers Panasonic Gobel Awards 2018 di kawasan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Menurut pemeran sinetron Pernikahan Dini itu yang terpenting baginya adalah mencari sosok yang bisa dekat dengan anak-anaknya.
"Yang paling penting bukan untuk saya, tapi untuk anak-anak," ungkap Atalarik.
Perceraian antara Atalarik Syach dan Tsania Marwa memang penuh dengan drama dan berujung konflik.
Bahkan sang adik Attila Syach juga sempat berseteru dengan kakak iparnya karena tak ingin melihat sang kakak dihianati oleh Marwa.
Baca Juga : Menikah dengan Maia Estianty, Irwan Mussry Harus Mengulang Ijab Kabul karena Alasan ini
Diduga perceraian keduanya terjadi karena adanya orang ketiga yang ikut campur dengan pernikahan mereka.
Saat ini Atalarik Syach sudah move on dan melanjutkan hidupnya.
Tak lagi terlihat di layar kaca, ternyata ayah dua anak ini memilih profesi lain yang tak jauh dari pekerjaan sebelumnya.
Ia berencana menjadi dosen pengajar materi seni peran di salah satu kampus di kawasan Depok, Jawa Barat.
Kita doakan saja yang terbaik untuk Atalarik Syach supaya bisa segera mendapatkan wanita yang bisa menjadi pendamping hidupnya.
(*)
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Widyastuti |