Sementara Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Mumbai, dan Dubai akan berjalan sesuai rencana.
Sedangkan di Manila, Osaka, dan Tokyo akan mengalami penjadwalan ulang pada tahun 2018 mendatang.
(BACA: 5 Makanan Ini Tampak Biasa Saja, Namun Ternyata Bisa Membahayakan Otak, Apa Saja ya?)
Hartono merasa bingung karena kondisi force majeur yang dialami Ed Sheeran hanya berlaku sampai 10 November 2017, karena keesokan harinya ia akan konser di Singapura.
“Klien kami merasa diperlakukan tidak adil sebab promotor di negara lain dapat kesempatan untuk melanjutkan konser dengan di jadwal ulang, tapi di Jakarta justru ditutup kesempatannya," lanjut Hartono.
Pihak Ed Sheeran mengaku, ini adalah pertama kalinya Ed Sheeran membatalkan konser.
Pihak promotor merasa sangat diragukan karena mereka telah melakukan promosi sejak Juni 2017 lalu dengan biaya yang tentu tak sedikit.
Belum lagi mereka harus mengembalikan uang orang-orang yang telah membeli tiket yang telah habis sebanyak 14.000 lembar itu.
Bisa dibayangkan, dengan harga tiket terendah sebesar 850 ribu rupiah dan harga tertinggi 2,6 juta rupiah, berapa banyak kerugian yang harus diterima pihak promotor.
(BACA: Berperan di Film Horor Pertama, Nikita Willy Ketagihan )
“Jika benar seperti apa yang dikatakan oleh ED Sheeran tersebut,
maka kami tidak akan segan-segan untuk melaporkan penyanyi ED Sheeran ke pihak Interpol dan mengajukan red notice terhadap pihak-pihak lain yang terlibat.
sebab telah merugikan klien kamo dan sejumlah penggemar ED Sheeran di Jakarta," sambung Hartono.
Waduh waduh, gimana ini ya kelanjutannya? (*) (Willy Widianto/Tribunnews.com)
Artikel Ini Sudah Tayang Di Tribunnews.com dengan judul Konser di Jakarta Dibatalkan, Promotor Laporkan Ed Sheeran ke Interpol
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |