Dimana ketika tubuhnya terbelenggu di suatu desa terpencil di wilayah Jepara, tapi pikirannya tetap melayang jauh ke luar.
Dulu, para perempuan hanya diperbolehkan untuk tinggal di rumah.
Memasak, menjahit dan melayani suami.
(BACA:Inilah 3 Sosok Wanita Inspiratif yang Membawa Perubahan Bagi Suriah)
Pernikahan di usia muda juga sudah terjadi sejak dulu.
Kartini melawan tradisi
Sejak kecil, Kartini sudah memiliki keinginan yang kuat untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda.
Karena menurut Kartini, seorang perempuan tetaplah memiliki hak yang sama dengan para pria tentang pendidikan.
Namun pada akhirnya ia hanya harus merasakan pendidikan sampai pada usia 12 tahun.
Tapi keinginan kuat Kartini untuk belajar sudah tak terbendung lagi.
Dikutip dari laman Kompas, keinginan Kartini untuk melanjutkan pendidikan tinggi ini mendapat dukungan dari sahabat penanya di Eropa yang salah satunya bernama Rosa Abendanon.
(BACA:Inilah 4 Pilot Wanita Termuda di Dunia, Ada yang dari Indonesia lho!)
Source | : | kompas,radioaustralia.net.au |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |